logo mak-adang.com

JON EDDI: MEMBANGUN IMPIAN PETERNAKAN AYAM MODERN.

 Dr. Andi Mulya, S.Pd., M.Si.     17/06/2023    Alumni 1   790 Views
JON EDDI: MEMBANGUN IMPIAN PETERNAKAN AYAM MODERN.

Kisah Alumni Terkemuka FIK 1989 UNP

Mak-Adang.com, JAKARTA
Sukses  berbisnis bukanlah hal yang didapatkan dengan mudah. Butuh ketekunan, semangat pantang menyerah, dan tekad yang kuat untuk mengatasi berbagai rintangan yang menghadang. Semangat inilah yang telah mendorong Jon Eddi, seorang pengusaha sukses dan alumni terkemuka dari jurusan Kepelatihan Universitas Negeri Padang (UNP), angkatan 1989, untuk meraih kesuksesan dalam industri peternakan ayam.


Dalam seminar dan pelantikan Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Alumni UNP (DPP Iluni UNP), Jon Eddi, berbagi pengalaman hidup dan perjalanan karirnya. Dihadiri oleh Rektor UNP, Prof.  Ganefri Ph. D dan Gubernur Sumatera Barat Ir.  Mahyeldi, suasana auditorium utama kampus terasa semarak dihadiri calon wisudawan.  Ini merupakan pembekalan bagi mereka setelah meraih gelar sarjana.  Jon Edi menjadi bagian yang menginspirasi terkait  pembangunan karakter dalam menjalani berwiraswasta.  Bukan bekerja atau menjadi pegawai pemerintah baik PNS ayau BUMN,  yang dianggap karier paling berhasil.

BACO PULO : PRESKOM RADJA POULTRY, JON EDDI, SATU DARI PENGUSAHA SUMBAR YANG HADIRI INDOLIVE STOCK 2023

“Dulu saya galau, bingung harus menjadi PNS atau wirausaha,” ujar Jon Eddi, mengawali ceritanya. Namun, ia berprinsip bahwa bekerja harus dilakukan di bidang yang benar-benar diminatinya. Hanya dengan begitu, bekerja akan terasa seperti ‘tidak bekerja’ maksudnya menjadi kegiatan hobi.   Tidak terbebani, melainkan sesuatu yang menyenangkan karena dilakukan dengan penuh cinta dan antusiasme.
Sebagai lulusan sarjana olahraga, Jon Eddi mengakui bahwa ia tidak memiliki modal yang cukup ketika memulai perjalanan usaha. Namun ia tetap bercita-cita menjadi peternak ayam besar dan modern. Kala lulus,  tahun 1994 itu,  ia terinspirasi oleh banyaknya kesuksesan yang diraih oleh orang-orang dalam usaha ayam potong ‘petelur di Payakumbuh. Seperti kesempatan menunaikan ibadah haji, memiliki mobil, dan memiliki berbagai properti.

Pada tahun 1999, Jon Eddi memulai usaha peternakan ayam dengan hanya memiliki 1.200 ekor. Ia mencoba menerapkan ilmu dan pengetahuan yang diperolehnya dari orang Jepang. “Sebenarnya, orang Jepang hampir sama dengan Indonesia. Yang membuat berbeda kita dengan orang Jepang adalah dalam menerapkan ilmu dan pengetahuan,” jelas Jon Eddi dengan penuh keyakinan.
“Saya jujur, pada awalnya, disiplin dan ketekunan yang saya terapkan tidak memberikan hasil yang cepat. Namun, dalam kurun waktu lima tahun, hasilnya mulai terlihat,” tambah Jon Eddi dengan penuh semangat.

Jon Eddi salah satu pembicara seminar dan pelantikan DPP Iluni UNP.

Inovasi.
Jon Eddi juga membagikan
pengalaman tentang inovasi.  Dimana semua ilmu yang dipelajarinya, baik melalui pendidikan formal maupun magang, tidak langsung cocok untuk diterapkan dalam usahanya. Meskipun ia belajar mengelas di Jepang, ia menyadari bahwa ilmu yang diperolehnya tetap berharga dan dapat diaplikasikan dalam konteks yang berbeda.
“Memulai usaha adalah tentang 99% praktek dan hanya 1% teori. Kita harus banyak mencoba dan belajar dari kegagalan agar dapat merasakan pahit dan manisnya perjalanan ini,” kata Jon Eddi dengan tulus.
Jon Eddi menggambarkan hidup sebagai energi yang saling terhubung. “Berapa yang kita berikan, itulah yang akan kita dapatkan. Jangan takut untuk bekerja lebih keras daripada orang lain. Dengan maju satu langkah saja, kita sudah bisa bertahan untuk hidup,” ujarnya dengan semangat.
Melalui dedikasi dan kerja kerasnya, Jon Eddi berhasil membangun sebuah perusahaan yang memiliki 300 karyawan dan empat pabrik peternakan ayam beserta industri pendukungnya. Dalam pandangannya, masa depan industri adalah otomatisasi penuh. Namun, ia meyakini bahwa kerjasama dan peran manusia tetap penting, terutama dalam bidang-bidang yang tak bisa digantikan oleh robot.
Oleh sebab itu ia menyatakan  tertarik berkolaborasi dengan ketua DPP Iluni. Drs. Nadirman MM.,  yang memproduksi mesin teknologi tinggi berbasis robot dan serba digital.
“Para ahli harus mampu bersaing dan unggul dari yang lain, tidak boleh kalah dengan robot. Namun, manusia memiliki potensi dan peluang untuk menjadi pengganti. Kita dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru yang menjadikan kita sebagai penggerak utama,” Jon Eddi menjelaskan dengan antusiasme.

Gagal yang Beda.
Ia juga mendorong semua orang untuk mencari tantangan sebanyak mungkin dalam hidup mereka. Namun, tantangan itu tidak boleh mengulangi kegagalan yang sama. “Gagal adalah hal yang wajar, tetapi jangan pernah mengulangi kegagalan di tempat yang sama. Seperti pepatah yang mengatakan, ‘Jangan biarkan keledai jatuh di tempat yang sama’.”
Jon Eddi menutup naskah ucapan inspiratifnya dengan menggambarkan bahwa pengusaha sukses menggunakan filosofi hijrah, mengambil inspirasi dari saran Nabi. Dalam menjalani hidup dan karir, Jon Eddi telah membuktikan bahwa tekad, semangat, dan kerja keras dapat mengubah impian menjadi kenyataan (andi mulya).


One thought on “JON EDDI: MEMBANGUN IMPIAN PETERNAKAN AYAM MODERN.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *