Sumatera Barat, dan orang Minangkabau umumnya, berhutang budi kepada Prof. Harun Zain. Bagaimana kepemimpinannya dan mengapa Sumbar bisa ‘bangkit’? Mak-adang. com menurunkan empat tulisan setiap hari Senin mulai edisi ini. Selamat membaca. ***
Pemimpin yang Inspiratif.
Oleh: M. Fuad Nasar.
Setiap tanggal 1 Oktober, DPRD, Pemerintah Daerah dan masyarakat memperingati Hari Jadi Sumatera Barat sebagai kesatuan daerah otonom dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut catatan sejarah pada tanggal 1 Oktober 1945 Moh Sjafei dilantik sebagai Residen Pertama Sumatera Barat oleh Gubernur Sumatera Mr. Teuku Mohammad Hasan. Momen bersejarah tersebut ditetapkan sebagai Hari Jadi Sumatera Barat berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2019.
Sumatera Barat adalah daerah provinsi yang banyak melahirkan tokoh pergerakan kemerdekaan dan pendiri negara Republik Indonesia. Tahun ini merupakan peringatan Hari Jadi ke-78 Sumatera Barat. Keberhasilan pembangunan dari masa ke masa merefleksikan kualitas kepemimpinan daerah dan sikap partisipatif masyarakat.
Tulisan ini mengangkat lesson learned kepemimpinan inspiratif mantan Gubernur Sumatera Barat almarhum Prof. Dr. Harun Zain gelar Datuk Sinaro yang patut diteladani. Ia adalah sosok penting dalam pemerintahan dan pembangunan daerah di masanya.
Harun Zain menjabat gubernur dua periode dari tahun 1966 sampai 1977. Gubernur yang berjasa memajukan ranah Minang atau Sumatera Barat itu lahir pada 1 Maret 1927. Ia adalah putra Minang asal nagari Sungai Sasak Pariaman. Menamatkan sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) dan pascasarjana University of California Berkeley Amerika Serikat. Dalam situasi habis bagolak (pergolakan PRRI), Harun Zain bersedia pulang kampung menjadi dosen terbang Universitas Andalas (Unand) setelah dibuka kembali sehabis perang saudara antara pusat-daerah. Ia kemudian diangkat menjadi Rektor Unand.
Ketika semua orang lenyap, dia yang berdiri tegap, ungkap budayawan A.A. Navis dalam tulisannya di buku Biografi Harun Zain, Tokoh Yang Berhati Rakyat (editor: Abrar Yusra, 1997). Pasca prahara G-30.S/PKI, Harun Zain diberi amanah oleh pemerintah pusat menjadi Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Barat.
Ia dilantik sebagai gubernur menggantikan Kaharuddin Datuk Rangkayo Basa. Bukan hanya sukses memimpin pemerintahan dan menggerakkan pembangunan, Harun Zain berhasil membangkitkan rasa percaya diri dan kebanggaan orang Minang di ranah dan di rantau.
Brigjen TNI (Purn) Dr. Saafroedin Bahar, mantan Staf Ahli Menteri Sekretaris Negara, dalam tulisannya pada buku biografi Harun Zain mengutarakan, etnik Minangkabau dan daerah Sumatera Barat berhutang budi pada Harun Zain karena dialah yang dengan sepenuh hati memperjuangkan pulihnya dignity dan self-respect etnik Minang menghadapi arus fatalisme di daerah dan pelecehan dari luar pasca pergolakan daerah PRRI tahun 1958 – 1961.***
Nantikan edisi berikutnya: (2) BAGAIMANA AWAL MULA HARUN ZAIN DI RANAH MINANG?
2 thoughts on “ANDA ORANG MINANG? (1): BEGINI HARI JADI PROVINSI SUMBAR YANG WAJIB ANDA TAHU.”