logo mak-adang.com

BAGAIMANA PRESIDEN JOKO WIDODO KEMUDIAN TAHU?: “PAK LURAH TERNYATA SAYA.”

 Dr. Andi Mulya, S.Pd., M.Si.     16/08/2023    Berita Politik 2   664 Views
BAGAIMANA PRESIDEN JOKO WIDODO KEMUDIAN TAHU?: “PAK LURAH TERNYATA SAYA.”

ADA HAL PRESIDEN SEMPAT PRIHATIN DENGAN BUDAYA SANTUN.

Suasana politik semakin memanas seiring dengan mendekatnya tahun politik. Muncul beberapa fenomena yang menarik, termasuk beberapa yang diungkapkan sendiri oleh Presiden RI, Ir Joko Widodo.

Presiden mengatakan  pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan,  Jakarta,  Rabu (16/8).

Presiden mengawalinya dengan istilah: “Belum ada arahan Pak Lurah.” Belakangan baru Presiden RI menyadari bahwa istilah tersebut sebenarnya menunjuk pada dirinya sendiri.

Saya, saya, saya sempat mikir, siapa ini Pak Lurah. Sedikit-sedikit kok Pak Lurah. Belakangan saya tahu yang dimaksud Pak Lurah ternyata Saya,” kata Presiden.

Kemudian Presiden  menambahkan: “…sudah menjadi nasib seorang Presiden untuk dijadikan “paten-patenan… tameng,” seperti dimuat lengkap detik.com di link dibawah ini:

Arsip (17) : PIDATO PRESIDEN RI 16 AGUSTUS 2023.

Presiden juga merasakan janggal karena selalu ditanya soal calon presiden. Ia menyatakan tidak berwenang menentukan Capres maupun Cawapres karena bukan ketua umum partai politik atau koalisi partai politik.

Sementara, lanjut Presiden, juga walau masa kampanye belum dimulai, ia memperhatikan saat kunjungan ke berbagai daerah fotonya dipajang untuk mendukung kampanye. Menurutnya hal itu tidak masalah.

“Sampai ke tikungan-tikungan desa saya lihat, ada juga. Tapi, bukan foto saya sendirian. Ada di sebelahnya bareng capres. Ya saya kira menurut saya juga nggak papa, boleh-boleh saja.”

Beban Berat.
Ir Joko Widodo menyatakan bahwa posisi Presiden tidak semudah yang dibayangkan, dan tanggung jawab besar harus diemban. Media sosial memungkinkan segala macam pendapat dan perasaan disampaikan kepada Presiden, termasuk kritik, kemarahan, dan bahkan makian.

Di tengah kritikan dan fitnah yang dihadapinya, Presiden merasa sedih melihat budaya santun dan budi pekerti luhur bangsa yang semakin terkikis. Ia mengungkapkan keprihatinannya atas penggunaan kebebasan dan demokrasi untuk menyebarkan kedengkian dan fitnah. Polusi dalam budaya ini dianggap merusak nilai-nilai budi pekerti bangsa.

Dalam penutup pernyataannya, Presiden mengajak masyarakat untuk tetap menjaga budaya santun dan budi pekerti, serta menghormati proses demokrasi yang seharusnya dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Presiden berharap agar tahun politik dapat menjadi momen untuk memperkuat nilai-nilai positif dalam kehidupan berpolitik dan berbangsa. (andi mulya) ***

foto: laytang sekretariat negara.


2 thoughts on “BAGAIMANA PRESIDEN JOKO WIDODO KEMUDIAN TAHU?: “PAK LURAH TERNYATA SAYA.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *