logo mak-adang.com

Siaran Pers (14): GNTI PELAJARI STRATEGI RRT MENGENTASKAN KEMISKINAN

 Dr. Andi Mulya, S.Pd., M.Si.     20/11/2023    Siaran Pers 1   534 Views
Siaran Pers (14): GNTI PELAJARI STRATEGI RRT MENGENTASKAN KEMISKINAN

Mak-adang.com menerima siaran pers dari Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GNTI) tentang unjungan delegasi RRT
tentang program meningkatkan kesejahteraan Nelayan-Tani. Berikut  siaran pers ditambah berita ringkas  (info/box) kami muat lengkap di bawah ini. ***

(…….) JAKARTA.
“Keberhasilan China dalam mengentaskan kemiskinan dengan teknologi menjadi negara nomor 2 di dunia, merupakan terobosan hebat dan terbukti mendapatkan apresiasi dunia. Saat ini, negara China terbebas dari kemiskinan.”

Demikian dikatakan Prof Dr Rokhmin Dahuri Ketua umum Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GNTI) ketika menerima delegasi Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di kantor DPP PDI Perjuangan Menteng Jakarta, Jumat (17/11/2023).

Sejak 2016 lalu, kata Prof Rokhmin, tidak ada lagi kemiskinan di China. Ini merupakan langkah yang amazing. “Kami ingin sekali belajar dari China agar dapat mengentaskan kemiskinan di Indonesia,” ujarnya.

Rombongan delegasi RRT yang dipimpin Ms. Li Shijia Deputy Director-General, Bureau of Coordination, International Department, CPC, disertai antara lain Mr. Zhou Jianhong Deputy Sercretary of CPC Xingtang Country Committee, Hebei Province;  Ms. Wang Lu Senior Researcher, Bureau of Coordination, International Department, CPC;  Mr. Cui Daiyue Staff Member, Bureau of Coordination, International Department,  CPC.

Menurut Prof Rokhmin, terdapat 3 kantong kemiskinan di Indonesia, yaitu kaum petani, nelayan, dan buruh. Kondisi inilah yang membuatnya ingin belajar dari China sehingga negeri ini mampu meningkatkan kehidupan mereka, dapat hidup sejahtera.

“Kami mengharapkan pertemuan ini dapat menghasilkan kerja sama long term yang baik dengan RRT untuk program pengentaskan kemiskinan. Kami optimis program masa depan ini dapat dijalankan jika tersedia fasilitas hibah, termasuk juga teknologi dan permodalan.”

Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Hanjaya, Bidang Kerjasama Internasional DPP PDIP, Sekjen GNTI Ama Bonapon, bererapa pengurus GNTI antara lain Dr. Subagyo, Supramono, SH, Samsul M, dan Muhammad Islam mewakili Megawati Institute.

Ketua delegasi RRT, Ms. Li Shijia berterima kasih dapat berkunjung dan bertemu pimpinan dari GNTI dan PDIP. Ms Li mengatakan bahwa pihaknya selama ini sudah bekerja sama dengan sekitar 600 partai politik di lebih dari 106 negara di dunia.

Ms Li Shijia menyambut baik usulan Ketua Umum GNTI Prof Rokhmin Dahuri. Ms Li mengatakan bahwa Duta Besar RRT di Jakarta sudah diterima Ketua Umum PDIP Ibu Megawati pada tahun 2012 lalu. Ibu Mega juga sudah beberapa kali melakukan kunjungan ke China serta menghadiri Forum Perdamaian Dunia (WPF) di Beijing tahun 2019.

Kali ini merupakan kunjungan ke luar negeri pertama Ms Li Shijia pasca pandemi. Ms Li mengatakan pihaknya akan melakukan kerja sama dan program-program pertukaran yang lain. “Kami bukan hanya mengenal, tetapi akan lebih meningkatkan kerja sama dengan sahabat-sahabat lama. Kami ingin dapat melayani lebih banyak dan bekerjasama meningkatkan perkembangan kehidupan ekonomi, sosial, dan Pendidikan.”

Harapan Prof Rokhmin dapat bekerjasama dengan Pemerintah RRT dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia, dapat dipahami. Prof Rokhmin mengatakan bahwa dari 580 bupati di Indonesia, sebanyak 56 persennya dijabat oleh kader PDIP. Mereka bertekad mengentaskan kemiskinan Masyarakat di wilayah yang dipimpin masing-masing. Oleh karena itu, selain pihak Indonesia belajar dari China dalam pengentasan kemiskinan, pihak China juga dapat belajar dari Indonesia. Prof Rokhmin kemudian menyebutkan salah satu contoh keberhasilan kader PDIP dalam mengentaskan kemiskidan di wilayahnya, yaitu Kabupaten Banyuwangi.

“Bupati Banyuwangi Azwar Anas berhasil mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dalam masa kepemimpinannya 10 tahun. Seratus persen masyarakat Banyuwangi berhasil bebas dari kemiskinan,” tandas Prof Rokhmin.

Sebelum mengakhiri pertemuan, Prof Rokhmin dan Mr Li Shijia sepakat akan menindaklanjuti dengan program-program riil terkait pengentasan kemiskinan dan pembangunan yang bisa dilakukan. Prof Rokhmin mengusulkan dapat mengirimkan 2 orang wakil nelayan dan petani dari setiap provinsi yang ada di Indonesia untuk melakukan studi banding dan pelatihan di China. (rel/sam).***

Box

GNTI Siap Belajar ke China, Mengatasi Kemiskinan

Usai pertemuan dengan delegasi RRT, Sekjen GNTI Ama Bonapon secara terpisah mengatakan bahwa pertemuan tersebut akan ditindaklanjuti secara konkret. “Kami merasa senang, pertemuan tadi sangat produktif dan positif. Terlebih pihak RRT menyambut baik sejumlah usulan yang diketengahkan Prof Rokhmin. GNTI bersama DPP PDIP akan menindaklajuti dengan program-program riil yang perlu diprioritaskan,” ujar Ama Bonapon.

Ama Bonapon mengatakan, masyarakat dunia sama-sama mengetahui bahwa saat ini tidak ada lagi cerita tentang kemiskinan akut di China, setelah perlindungan dari kelaparan, perlindungan terhadap anak-anak dan orang tua terlantar, serta jaminan untuk mendapatkan pendidikan yang layak dimasukkan dalam undang-undang. Itulah pijakan kuat pemerintah China untuk menggelontorkan dana yang bombastis guna memerangi kemiskinan secara sistematis.

Pemerintah China, kata Ama Bonapon, membuat rencana matang dan terbukti telah mampu mengubah nasib rakyatnya. Upaya memberantas kemiskinan dilakukan sejak lama dan sukses. Sepanjang jalan menuju ‘nol’ kemiskinan itu, mereka mengalami lika-liku penuh tantangan. RRT memiliki 5 gagasan sebagai skema umum pembangunan ekonomi untuk mewujudkan target perjuangan abad pertama, yaitu pembangunan masyarakat sejahtera di tahun 2020. Pengentasan kemiskinan adalah program prioritas.

Belajar dari kondisi itu, Ama Bonapon sependapat dengan Prof Rokhmin, Indonesia harus belajar dari China, yang telah berhasil dan siap menjalin kerja sama dengan negara-negara lain untuk mengentaskan kemiskinan. “Apalagi hubungan kedua negara ini telah berkembang semakin kuat. Keduanya bisa saling melengkapi, menjadi mitra ideal dalam mengembangkan kerja sama saling menguntungkan untuk mencapai tujuan nasional masing-masing,” tandasnya (rel/sam).***

Foto:  sam&istock (layar tangkap).


One thought on “Siaran Pers (14): GNTI PELAJARI STRATEGI RRT MENGENTASKAN KEMISKINAN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *