Pengabdian Masyarakat UB di Bulukerto.
Generasi muda perlu memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk menyebarkan pengetahuan terkait masalah lingkungan dan bencana. Karena media saat ini sudah menjangkau semua lapisan masyarakat dan seluruh daerah.
Mak-adang.com. Batu, MALANG.
Dosen Sosiologi Media FISIP Universitas Brawijaya, Dr. Mondry, M. Sos, Ahad (3/9) dalam pengabdian masyarakat di Balai Desa Bulukerto yang diikuti generasi muda Desa Bulukerto, Kec. Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur.

MEDSOS: Dr. Mondry menyerahkan buku: “Media dan Bencana, ” kepada perwakilan Karang Taruna, di Batu, Malang. (foto doc mondry).
Mondry menjelaskan, Indonesia merupakan negara yang hampir seluruhnya rawan bencana. Bahkan ada yang mengatakan negeri ini laboratorium atau gudang bencana.
INI SARAN PAKAR TERKAIT ANCAMAN TSUNAMI YANG DIRILIS BMKG.
Dosen penulis buku ‘Media dan Bencana’ itu menegaskan, generasi muda dapat menulis berbagai pengetahuan tentang lingkungan dan bencana yang disebarkan melalui media sosial.
“Jika itu dilakukan terus menerus, tentu pengetahuan masyarakat akan bertambah. Harapannya kesadaran masyarakat terhadap persoalan lingkungan dan bencana juga meningkat,” tegasnya.
INI PENGAKUAN BIMA ARYA TENTANG BURUKNYA UDARA KOTA BOGOR.
Generasi muda, kata Mondry, dapat mencari bahan tulisan itu di internet dan ketersediaannya cukup banyak. Selain itu, mereka juga dapat meminta informasi kepada para ahli lingkungan yang ada di lingkungan pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan masyarakat luas.
Dosen sosiologi lingkungan FISIP-UB itu menganjurkan hal tersebut, karena masih banyak masyarakat yang tidak peduli dengan lingkungan, dan sering menyebabkan bencana.
BANJIR TERBESAR DALAM 20 TAHUN, INI KONDISI KOTA PADANG HARI INI.
Sementara itu, berdasarkan hasil penelitiannya, media massa hingga saat ini masih sedikit yang serius mengangkat isu lingkungan dan bencana sebagai informasi utama (md).
“Berita media massa tentang lingkungan dan bencana hanya memberitakan hal itu saat terjadi bencana saja. Tidak terus menerus dengan target peningkatan kesadaran masyarakat,” tambahnya.
KEBAKARAN DI RAO-RAO, KANTOR WALI NAGARI DAN SEJUMLAH RUMAH GADANG TERANCAM HANGUS.
One thought on “Siaran Pers (12): MENGAPA PERLU MEDSOS UNTUK HADAPI KONDISI INDONESIA SEBAGAI LABORATORIUM BENCANA ALAM.”