Di Jepang Begini Kasusnya.
Cuitan viral seorang ibu di Jepang menuai sorotan karena mengungkapkan penyesalannya atas keputusan memiliki anak. “Saya lelah hidup dengan terus menekan diri sejak putri saya lahir,” ungkapnya.
MNews mengutip UCA News kemaren menilai hal ini mencerminkan frustasi ibu dan menyoroti prioritas pribadi di Jepang.
Riset Rohto Pharmaceutical menemukan hampir setengah individu di bawah 30 tahun di Jepang tidak berminat memiliki anak. Hasil riset mengindikasikan keengganan wanita (45,6%) dan pria (53%) untuk menjadi orang tua.
Pengamat masalah keluarga, dr. Arum Harjanti, merespons situasi ini sebagai akibat dari kapitalisme yang mengutamakan materi dan menghadirkan tekanan pada tugas merawat anak. Ia menunjukkan bahwa kelelahan fisik dan mental muncul dari tuntutan gaya hidup modern yang mengorbankan keinginan pribadi.
Dr. Arum menyatakan bahwa kapitalisme telah merusak fitrah keibuan, membuat perempuan terjebak dalam dunia kerja, dan menciptakan berbagai persoalan hidup. Menurutnya, dengan dukungan sistem yang memadai, ibu dapat menjalankan peran mereka dengan bahagia dan penuh semangat.
Ia percaya bahwa dengan jaminan kesejahteraan dari negara, ibu dapat fokus pada peran mereka sebagai ibu generasi.
Dengan demikian, cuitan viral ini menggambarkan dampak kompleksitas kapitalisme dan pentingnya dukungan sistem bagi perempuan agar dapat menjalani peran ibu dengan bahagia (rma1).