Mak-Adang.com memuat rancangan abstrak untuk satu aeminar pariwisata. Akam tetapi aper itu sendiri belum dipublikasikan. Sekedar mengarsipkan gagasan.
Abstrak
Dampak Penulisan Novel terhadap Pertumbuhan Wisata Baru
(Studi Kasus Penulisan Novel di Indonesia 2005 – 2015.)
Indonesia telah memiliki sejarah panjang penulisan novel sejak awal kemerdekaan 17 Agustus 1945 dengan pengaruh sosial budaya yang signifikan. Pengarang Indonesia dibawah asuhan penerbit pemerintah, Balai Pustaka, telah menrrbitkan beragam karya novel yang dulu disebut dengan nama roman.
Roman atau novel Indonesia awal kemerdekaan lebih bercorak perjuangnya heroik terhadap penjajah. Fokus penulisannya memceritakan ketidak adilan, perjuangan, dan perpisahan, serta cinta kasih di era perang.
Berbeda dari pada era awal kemerdekaan, novel Indonesia dalam 10 tahun terakhir lebih menonjolkan seting lokasi yang kemudian membuahkan promosi tujuan wisata baru. Bila karya roman yang bermutu awal Indonesia merdeka menghasilkan pengetahuan dan budaya baru, novel Indonesia era 2005 – 2015 menghasilkan promosi pariwisata.
Hasil promosi tersebut tidak sekedar membuat lokasi dalam cerita novel populer di media, melainkan mampu mrnggerakkan ekonomi wilayah satu propinsi dari terbelakang menjadi maju secara sosial, budaya, politik, dan ekonomi.
Satu dari beberapa contoh destinasi baru hasil promosi novel adalah Bangka Belitung, propinsi baru pecahan dari Sumatera Selatan. Penulis Andrea Herata dengan novel Laskar Pelangi telah mendorong daerah pantai yang dulu kumuh dan tertinggal menjadi maju.
Propinsi lain seperti Sumatera Barat atau Ranah Minang, dikunjungi banyak wisatawan, bukan sekedar mempromosikan alam yang indah. Tetapi juga didorong oleh keinginan wisatawan melihat dari dekat kampung masa kecil tokoh pendiri bangsa seperti rumah kelahiran Bung Hatta di Bukitinggi, kampung halaman Buya Hamka di Maninjau, rumah masa kecil Tan Malaka di Payakumbuh.
Fenomena menulis novel untuk memajukan ekonomi daerah akan cenderung meningkat di masa datang. Sebab banyak daerah di pelosok tanah air kini berjuang untuk kemajuan. Daerah itu berada di ujung ujung pulau yang terluar Indonesia, di pedalaman dan puncak- puncak gunung, juga di perbatasan negeri negeri tetangga.
Novel menjadi penghubung karakter bangsa, bahkan juga menjadi penggerak kemajuan ekonomi daerah.
Andi Mulya
Mahasiswa Program Doktor Univ Negeri Jakarta, Peneliti Terbaik LIPI bidang Sosial Budaya,dan Penulis Novel Mak Adang dari Nagari Keramat.