Innalillahi wainna ilaihi rojiun..
Melalui facebook saya memperoleh kabar wafatnya Pak Dr. Zul Amri.
Walau berbeda fakultas dan baru bertemu saat Pak Zul melanjutkan S3 di UNJ, hubungan yang kuat terjalin dengan Pak Zul Amri.
Melalui fb pula saya pernah menggoreskan tentang pak Zul Amri. Tepatnya tanggal 22 Maret 2012, hampir genap 13 tahun yang lalu, saya menulis lengkapnya sebagai berikut.
TENTANG PAK ZUL AMRI :
Rasa kekeluargaan sangat tinggi kepada kami, terpancar dalam diri Pak Zul Amri, yang akan wisuda S-3 di UNP pada 24 Maret lusa. Pak Zul berbeda dengan saya di UNP. Beliau mengajar di jurusan bahasa Inggris, sementara saya kuliah di FPOk atau Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) sekarang.
Setiap ada acara alumni olahraga, dimana periode 2005-2009, saya menjadi Sekumnya, Pak Zul selalu menyempatkan datang bersama dosen FIK lainnya. Beliau juga mempunyai klub olahraga, yakni bulutangkis utama dan tenis, juga dengan sesama dosen olahraga yang S-3 di UNJ.
Beberapa kali pertemuan, Pak Zul malah merasa senang, karena di acara tersebut juga bertemu dengan alumni bahasa Inggris. “Kami akan membuat juga alumni fakultas yang kuat,” katanya waktu itu. Tapi ternyata, hubungan antar mengecewakan mengecewakan karena hubungan pribadi. Tersebutlah satu ketika 2 tahun lalu, Pak Zul berangkat ke, Ohio, USA, dan disana dia dijamu oleh Tarmizi Mawardi yang menetap di New York. Pak Zul terharu, karena jalan darat yang jauh, lebih kurang 7 jam perjalanan Uda Mizi, panggilan Tarmizi, datang dan membawa sate padang yang banyak.
Di rumah da Mizi pula Pak Zul berlebaran Idul Adha kala itu. Sewaktu kembali dari USA, saya menyempatkan diri untuk berdiskusi dengan Pak Zul di rumah kos di Rawamangun. Kala itu sayabersama Pak Ishak Aziz. Da mizi menitipkan suvenir, satu gantungan kunci bermerek New York, kepada saya sambil bersalaman. Pak Is, kala itu mungkin tidak tahu, karena maklum titipan oleh-oleh itu hanya satu saja.
Dosen yang Ramah.
Dari Dr. Samsul Bahari, alumni Bahasa Inggris UNP. saya mendapat informasi bahwa pak Zul Amri adalah dosen yang penuh perhatian, pendengar yang baik. Ramah dan bersahabat.
Saya masih ingat hadiah raket tenis, gantungan kunci yang dibawa dari AS, saat Pak Zul Amri mengikuti program enam bulan di Ohio University.
Lampu padam sekitar Universitas Ibnu Khaldun, depan UNJ, yakni gang menuju ruang kos Pak Zul Amri. Lalu di tengah lumayan gelap, saya disalami, agak dirahasiakan pemberian gantungan kunci itu.
Kesempatan lain pak Amri memperlihatkan foto-foto selama di Ohio, termasuk kunjungan da Tarmizi bersama Uni Zur.
Kesannya : “Anak santiang, menantu elok,” tentang dua alumni UNP yang menetap di NY tersebut.
Tak lupa Pak Zul Amri memberikan buku dan jurnal digital yang kala itu gratis diakses di Ohio University.
Mengingat pak Zul Amri sekaligus mengingatkan saya pada Pak Dr. Ishak Aziz yang wafat tahun lalu. Keduanya dosen yang pernah datang ke rumah saya.
Pak Ishak malah berupaya menyetir sendiri dari Bogor dengan Ibu dan seorang cucu. Sebagai kunjungan balasan hari lebaran setahun lalu.
Menjelang Idul Fitri, Pak Zul yang berulang tahun 15 Mei wafat di Padang.
Saya atas nama pribadi, keluarga dan alumni menyampaikan maaf bila ada kesalahan dan khilaf. Teriring doa semoga Pak Zul Amri husnul khotimah, aamiin. (andi mulya)