Oleh Andi Mulya
Buku ini berisi tentang pengalaman Aziz pulang kampung saat hari lebaran idul fitri, dikenal dengan nama mudik. Perjalanannya jauh yakni dari Ibu Kota Jakarta, ke Payakumbuh, Sumatera Barat, sejauh 1.500 km, melalui jalan darat.
Melewati jalan tol lalu menyeberang Merak-Bakauheni di Selat Sunda. Diteruskan dengan perjalanan darat dari Lampung, Palembang, Jambi, dan Bukittinggi.
Awalnya perjalanan tiga hari dua malam itu, melelahkan bagi Aziz. Akan tetapi sampai di kampung halaman, ia sangat gembira. Sebab udara pegunungan sejuk, makanan tradisional yang enak. Lebih dari itu sanak saudara semua berkumpul di kampung dari berbagai kota, tempat mereka merantau.
Buku ini 48 halaman berwarna dan bergambar foto-foto terutama koleksi penulis. Buku ini (ditambah buku Suci dan Bendera Merah Putih)menjadi pemenang bersama 110 naskah lainnya, dari 500 naskah yang masuk ke panitia lomba Gerakan Literasi Nasional.
ENGLISH VERSION
This book contains about Aziz’s experience of returning to his hometown during Eid al-Fitr, known as homecoming. The journey is far, namely from the capital city of Jakarta, to Payakumbuh, West Sumatra, as far as 1,500 km, by road.
Passing the toll road then crossing Merak-Bakauheni in the Sunda Strait. Continue with a road trip from Lampung, Palembang, Jambi, and Bukittinggi.
Initially the trip of three days and two nights was tiring for Aziz. However, arriving at his hometown, he was very happy. Because the cool mountain air, delicious traditional food. More than that, all the relatives gathered in villages from various cities, where they had migrated.
This 48-page color book and illustrated photographs are mainly collections of the author. This book became a winner along with 110 other texts, out of 500 texts that entered the National Literacy Movement competition committee.