Mak-Adang.com, PADANG.
Tim Penyuluh Perikanan dan Peternakan dari Kabupaten Siak, Riau, turut memeriahkam Pekan Nasional Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) XVI yang diselenggarakan di Kota Padang, Sumatera Barat. Efariani Fakhri S. Pi., M.Si. memimpin tim tersebut yang tiba di lokasi Penas XVI pada Sabtu pagi setelah perjalanan dari Kandis, Kabupaten Siak, Jumat.
Tim Penyuluh Perikanan dan Peternakan Kabupaten Siak terdiri dari lima orang yang bergabung dalam acara ini. Saat berada di Penas XVI, mereka memanfaatkan kesempatan untuk melihat pameran hasil pertanian dan industri makanan yang dipresentasikan oleh berbagai peserta. Selain itu, juga bertukar pikiran dengan penyuluh perikanan dari berbagai daerah, termasuk teman satu angkatan jurusan budidaya perikanan Universitas Riau tahun 1994, serta penyuluh perikanan dari Mentawai, kawasan potensial dengan hasil lain dan ikan tuna terbesar di Sumatera.
Selama mengikuti Penas XVI, tim dari Kabupaten Siak juga tidak melewatkan kesempatan untuk menikmati kuliner khas daerah tersebut serta mengunjungi Masjid Raya Sumbar. Mereka berharap kegiatan ini akan memberikan manfaat dan berkontribusi dalam pengembangan sektor perikanan dan peternakan di daerah mereka.
Pembukaan.
Pembukaan acara ini sangat mengesankan karena dihadiri berbagai tokoh penting dalam pemerintahan yakni Menteri Pertanian serta gubernur dari sekitar 14 provinsi serta 300 bupati dan walikota, Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) dari 33 provinsi di tanah air.
KTNA merupakan kelompok yang terdiri dari para petani dan nelayan berpengalaman yang telah berhasil dalam usaha pertanian dan perikanan di wilayah mereka masing-masing.
Penas XVI tertunda dilaksanakan karena dua tahun sebelumnya belum memungkinkan karena pandemi covid -19. Ajang ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan praktik terbaik dalam meningkatkan hasil pertanian dan perikanan di Indonesia.
Acara ini menjadi ajang pertemuan yang sangat berarti bagi semua pihak yang terlibat. Kehadiran Mentan, gubernur, bupati, dan KTNA mencerminkan keseriusan dan komitmen untuk meningkatkan sektor pertanian di Indonesia.
Diharapkan tercipta kerjasama yang erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, petani, dan nelayan untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dalam sektor pertanian, seperti perubahan iklim, teknologi pertanian, dan keberlanjutan. Semua pihak berharap acara ini akan menjadi langkah awal dalam mewujudkan pertanian yang lebih produktif, berkelanjutan, dan menguntungkan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Lumbung Pangan.
Penas KTNA XVI di Kota Padang, Sumatera Barat, merupakan acara yang dihadiri oleh sekitar 28 ribu peserta dari seluruh Indonesia. Wali Kota Padang, Hendri Septa, mengungkapkan kegembiraannya atas antusiasme masyarakat dalam mengikuti acara ini. Penas KTNA menampilkan berbagai hal yang terkait dengan pertanian, perkebunan, dan perikanan, mulai dari pameran teknologi hingga produk-produk hasil panen dan UMKM.
Hendri Septa berharap pelaksanaan Penas KTNA di Kota Padang akan memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata, seperti meningkatnya jumlah pengunjung di hotel dan penginapan serta memanfaatkan rumah-rumah penduduk sebagai akomodasi selama lima hari kegiatan berlangsung. Selain itu, ia juga mengajak petani dan nelayan Kota Padang untuk mengambil manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang disajikan dalam Penas KTNA XVI tahun 2023 ini.
“Jangan lewatkan kesempatan ini di rumah kita, di Kota Padang. Hal tersebut demi mewujudkan cita-cita bersama, Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045,” ujar Hendri Septa, memberikan pesan kepada petani dan nelayan setempat.
Dengan berpartisipasi dalam Penas 16, Tim Penyuluh Perikanan dan Peternakan Kabupaten Siak berharap dapat mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru yang akan membantu mereka dalam mengembangkan sektor perikanan dan peternakan di daerah (rma1).