Ini Langkah Politik, serta Tanggapannya tentang Nagari.
Efran Galuh Setiawan kini belum terlau dikenal di nagari kecil itu. Padahal ia memiliki bakat kepemimpinan yang kuat, yang selama ini sering dikuatirkan meredup di tengah nasib nagari yang tidak menentu. Kemaren dalam rangka libur ke kampung halaman ibunya di Sumedang, Efran bercerita melalui sambungan wa. Berikut ‘langkah’ serta pendapatnya: Jawa Barat dan Sumatera Barat.
Mak-Adang.com, JAKARTA.
Efran lahir 4 Februari 1985. Ibu asli Sumedang dan ayah (alm.) Irmen Ilyas. Ia alumni Prodi Pendidikan Jasmani, angkatan 2005, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang (FIK UNP) dan mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Sebagai calon legislatif DPRD Sumedang, dari Partai Amanat Nasional (PAN). Mantan anggota Paskibra Jabar ini bertekad memberikan dukungannya terhadap pencalonan Dessy Ratnasari. Melalui peresmian ‘Tenda Biru Teh Dessy’ Efran akan mengusung Ketua DPD PAN Jawa Barat itu sebagai calon Gubernur Jawa Barat pada masa mendatang. Dalam wawancara dengan kami, Efran membagikan pandangannya tentang pentingnya berinvestasi secara politik untuk menghasilkan kepemimpinan yang diharapkan.
PENTING ANDA TAHU : HASIL RISET MANTAN COVID AKAN PIKUN, BAGAIMANA ANDA MENYIKAPI?
Efran meyakini bahwa jika kita tidak pernah berinvestasi secara politik, maka kepemimpinan yang diharapkan tidak akan tercapai. Menurutnya, masyarakat harus aktif dalam proses politik dan memilih pemimpin yang memahami serta dekat dengan kebutuhan dan aspirasi mereka.
Sebagai seorang alumni FIK UNP dan mantan Ketua BEM, Efran memiliki pengalaman dalam berorganisasi dan walau belum pernah berpartisipasi dalam kepengurusan nagari termasuk perhimpunan Ikatan Keluarga Rao-Rao di perantauan.
Ia memahami pentingnya memilih pemimpin yang dekat dengan masyarakat. Saat ini, Efran juga menjadi tenaga ahli di DPD RI dan aktif dalam kepengurusan alumni.
Dalam konteks mendukung pencalonan Dessy Ratnasari sebagai Gubernur Jawa Barat, Efran melihat kesesuaian visi dan misi Dessy Ratnasari dengan kebutuhan masyarakat Jawa Barat. Ia percaya bahwa Dessy Ratnasari memiliki kemampuan dan komitmen yang diperlukan untuk memimpin Jawa Barat ke arah yang lebih baik.
Dukungan dari Efran Galuh Setiawan, alumni FIK UNP dan mantan Ketua BEM, serta tenaga ahli di DPD RI, semakin memberikan momentum positif bagi pencalonan Dessy Ratnasari. Bagi Efran, berinvestasi secara politik adalah langkah penting untuk mewujudkan kepemimpinan yang sesuai dengan harapan masyarakat.
Cinta Nagari.
INI ADA OBATNYA: PERNAH KENA COVID POTENSI PIKUN, INI PENJELASAN USTAD ADI HIDAYAT TENTANG LUPA.
Efran Galuh Setiawan pernah mengunjungi Rao-Rao saat masa jabatan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Muslim Kasim. Meskipun ada acara di Bukittinggi pada saat itu, Efran rela memisahkan diri untuk kembali ke kampung halamannya. Bahkan, Wakil Gubernur Sumatera Barat meminjamkan mobil dinasnya dengan nomor plat BA 2 kepada Efran. Mobil itulahbyang di parkir di Balai Sotu, untuk menuju rumah ‘bako’ (keluarga ayahnya) di lurah.
Menurut Efran, nagari merupakan pemerintahan terkecil yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Oleh karena itu, ia mengingatkan pentingnya memilih pemimpin yang dekat dan mengerti masyarakat. Menurutnya, popularitas dan elektabilitas bukanlah satu-satunya kriteria yang penting dalam memilih pemimpin saat ini, karena hal tersebut dapat dibeli. Efran percaya bahwa pemimpin yang memahami dan dekat dengan rakyat dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah.
Rao-Rao memiliki enam bakal calon Wali Nagari hingga penutupan pendaftaran pada hari Selasa, 20 Juni 2023. Nama-nama tersebut adalah Ihkwan S. Gaya dari Pak Jorong Balerong Bunta, Syafarman dari Pekanbaru, Ade Raunas dari Batusangkar, Drs. Prinaldi MM dari Padang, Israneldi Spd dari Payakumbuh, dan Boy Yulrefdi Hasan dari Jakarta. Sesuai peraturan pemilihan, bila ada lebih bakal calin waligari lebih dari lima, maka akan diadakan penyaringan melalui tes tertulis dan wawancara. Nanti akan ada tim dari Kabupaten yang akan menguji dan menyaring bakal calon tersebut, sehingga akan tersisa lima kandidat wali nagari untuk dipilih.
Pemilihan Wali Nagari di Rao-Rao ini merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang akan mewakili dan memajukan nagari mereka. Dengan pemimpin yang memahami dan dekat dengan masyarakat, diharapkan pembangunan daerah dapat berjalan dengan lebih baik dan sesuai dengan aspirasi masyarakat. (rma1)
INI JUGA : BANJIR TERBESAR DALAM 20 TAHUN, INI KONDISI KOTA PADANG HARI INI.