“Ada kalanya lupa menjadi anugerah,” kata UAD.
Mak-Adang.com, JAKARTA
Ustad Adi Hidayat (UAD) menyampaikan sebuah ceramah yang berfokus pada tema lupa dan ingatan. Melalui Adi Hidayat Official, UAD mengingatkan bagaimana zikir dapat menjadi obat untuk mengatasi lupa setahun lalu. Walau setahun, tapi tetap relevan dengan hari ini. Apalagi terkait adanya penelitian bahwa mantan penderita covid-19 berpotensi cepat pikun. UAD menjabarkannya dari asal mula penciptaaan manusia yang cocok untuk mengerti hal pikun ini.
Beliau menggambarkan bahwa lupa adalah salah satu ciri khas insan. Sebabb manusia sering melupakan perjanjiannya dengan Allah. Namun, ia menekankan bahwa lupa juga merupakan anugerah, yang membantu manusia melupakan beban kehidupan. Berikut ini penjelasannya:
BACA DULU : HASIL RISET MANTAN COVID AKAN PIKUN, BAGAIMANA ANDA MENYIKAPI?
1. Lupa sebagai Fitrah Manusia
Dalam ceramahnya, Ustad Adi Hidayat menyebutkan bahwa kata “insan” berasal dari akar kata “nisian”, yang artinya lupa. Hal ini menunjukkan bahwa lupa merupakan fitrah (kondisi bawaan) manusia. Terdapat banyak ayat dan surah dalam Alquran yang menyebutkan tentang lupa, menggambarkan bahwa lupa adalah bagian dari kehidupan manusia.
Ustad Adi Hidayat juga mengilustrasikan betapa lupa yang muncul sebagai sebuah anugerah. Sebagai contoh, seorang ibu lupa dengan sakitnya saat melahirkan anaknya. Anugerah lupa ini membantu manusia melepaskan beban masa lalu dan melanjutkan hidup dengan optimisme.
FEATURES : Catatan Harianku (1069): ANTARA KAMAR 908 LUMERE DAN GUNUNG PANGILUN.
2. Lupa dan Kesalahan
Ustad Adi Hidayat menjelaskan bahwa terdapat dua hal yang sering kali bersanding dengan lupa, yaitu kesalahan dan maksiat. Hadis dari Abu Daud menyebutkan bahwa saat dalam keadaan sholat, manusia cenderung ingat segala sesuatu dengan jelas. Namun, lupa sering kali menyebabkan kesalahan, yang tidaklah mungkin dialami oleh Nabi Muhammad SAW.
Lupa juga dapat disebabkan oleh setan, yang berusaha mengganggu manusia agar tidak fokus dalam beribadah. Dalam keadaan seperti ini, Ustad Adi Hidayat menyarankan agar seseorang melakukan zikir untuk menenangkan pikiran dan menjauhkan setan.
3. Selalu Ingat Allah.
Ustad Adi Hidayat menjelaskan bahwa lawan dari lupa adalah ingatan, yang dalam Alquran disebut “zikrun”. Oleh karena itu, zikir merupakan bentuk ibadah yang sangat penting karena membantu seseorang untuk selalu ingat dan dekat dengan Allah dalam setiap aktivitasnya, termasuk saat melakukan sholat, makan, zakat, dan lain-lain.
BACA PULA : Nasdem (1): 48 JAM DENGAN BUS, INI PESAN PERUBAHAN DARI RANAH MINANG.
Orang yang tidak cepat lupa adalah orang yang selalu ingat dengan Allah, dan zikir menjadi sarana utama untuk mencapai keadaan tersebut. Ustad Adi Hidayat juga menyebutkan bahwa orang yang terbiasa berbuat maksiat akan sulit untuk ingat dalam beribadah, bahkan jika mereka melakukan sholat, pikiran mereka akan teralihkan oleh hal-hal lain.
4. Zikir sebagai Obat Lupa
Zikir dijelaskan sebagai obat untuk mengatasi lupa. Salah satu contoh yang disebutkan adalah dengan melakukan sholat sunat. Dalam keadaan berwudhu dan bersujud, setan akan menjauh dari kita.
Ulama-ulama juga telah menggunakan zikir sebagai obat untuk mengatasi lupa. Ketika mereka mengalami lupa terhadap sesuatu, mereka melakukan zikir untuk membantu mengingatnya kembali.
Dalam ceramah ini, Ustad Adi Hidayat mengajak umatnya untuk lebih banyak berzikir, mengingat Allah dalam setiap aktivitas, dan berusaha mengatasi lupa dengan selalu dekat dengan-Nya melalui ibadah. Zikir menjadi jalan untuk menenangkan pikiran dan memperkuat ingatan, sehingga manusia dapat selalu berada di jalan-Nya. Dengan demikian, mereka dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik, berusaha menjauhi kesalahan, dan menghindari godaan setan.***
KISAH MENARIK : Kabar dari Turkiye (10) INI HARAPAN DUNIA SETELAH ERDOGAN MENANG
Zikir, healing terbaik, bukan hanya untuk lupa, tapi juga hal-hal yang lain
trims mas kiyai. mantap tenan iki rancak bana.