Imer adalah teman yang kemudian pindah sekolah pada tahun 1986 dari SMA 1 Sebanga Duri ke Jakarta.
Merzah Diomarta, itulah nama lengkap Imer. Lahir di Talawi pada tanggal 10 Maret 1970, ia menghabiskan masa kecilnya di Sebanga Duri. Perjalanan pendidikan Imer dimulai di SD 06 Sebanga Duri, dilanjutkan ke SMP 1 Bekasab Duri, dan menempuh SMA kelas 1 di SMA 1 Sebanga Duri. Namun, perubahan besar terjadi saat Imer memasuki kelas 2 SMA. Ia pindah ke SMA 26 Tebet di Jakarta, mengikuti orang tuanya yang ditugaskan di Caltex. Perubahan lingkungan dan tantangan baru menjadi bagian dari perjalanan hidup Imer.
Setelah menyelesaikan SMA, Imer melanjutkan pendidikan di Universitas Gunadarma dengan jurusan Manajemen Informatika. Keputusan tersebut menunjukkan ketertarikan dan komitmen Imer dalam mengikuti perkembangan teknologi dan informasi.

KELUARGA ADINEGORO: Imer ketiga dari kiri.
Perjalanan karir Imer juga menarik untuk diikuti. Ia memiliki pengalaman bekerja di perusahaan-perusahaan ternama seperti HSBC dan Baker Hughes Inteq. Namun, perubahan hidup terjadi ketika Imer memutuskan untuk menjadi seorang ibu rumah tangga. Keputusan itu mungkin didasari oleh keinginan untuk fokus dalam membesarkan keluarga dan menikmati momen berharga bersama orang-orang tercinta.
Tidak hanya perjalanan pendidikan dan karir, Imer juga memberikan suatu hadiah yang menggugah perasaan pada saya. Ketika saya antri untuk mendapatkan tiket Asian Games Cab Pencak Silat pada tanggal 26 Agustus 2018, Imer memberi saya sebuah buku. Buku tersebut merupakan karya Adinegoro berjudul “Melawat ke Barat.”
Memer diantara teman sekolah (ketiga dari kiri).
Keluarga Adinegoro.
Imer lahir di satu rumah gadang di Talawi. Di rumah gadang itu pula, dulu tinggal Adinegoro. Demikian pula Moh. Yamin. Ia satu bapak dengan Adinegoro, dan dibesarkan ibu Adinegoro, setelah ibu kandungya wafat. Mr. Asaat Presiden sementara di Bukittinggi, istri nya sepupu dari nenek Imer. Demkian pula Bahder Johan, mantan menteri Pendidikan RI, juga dibesarkan di rumah itu. tapi Imer lupa hubungan keluarganya
Jadi, Imer adalah cicit dari Adinegoro, yakni jalan Mamak dari nenek Imer. Adinegoro seorang wartawan kawakan yang Ketua PWI pertama. Siapa keluarga besar Imer yang menjadi wartawan, tidak sempat saya tanyakan. Tapi kisah perjuangan dan perjalanan keluarga Imer tentu cukup menarik.
Kisah lain dengan Imer adalah pada tahun 2009, saat saya menjadi anggota TA di DPR RI. Imer datang ditemani suaminya, dan kami berkesempatan bertemu dengan Zahdiwar, kakak kelasnya di SMA 1 Duri yang merupakan jurusan fisika. Pertemuan tersebut menjadi momen yang istimewa karena merupakan kali pertama setelah Imer pindah sekolah dari SMA 1 Duri pada tahun 1986.
Kehidupan Imer adalah bukti nyata bahwa perjalanan hidup seseorang dapat menghadirkan berbagai pengalaman menarik. Dari pengalaman pindah sekolah, perjalanan pendidikan dan karir, hingga hubungan keluarga yang menghubungkannya dengan tokoh media terkenal, Imer adalah sosok terlihat biasa. Padahal bila dhisingkap banyak hal luar dari keluarga besarnya. Kisahnya menginspirasi kita untuk terus menghadapi perubahan dan menjalani kehidupan dengan penuh semangat dan keberanian (andi mulya).