Setelah Lima Tahun Yum AZ.
Tulisan ini merupakan sebuah dialog yang menggambarkan bagaimana Yum AZ menyikapi sapaan yang digunakan di media sosial (medsos) terhadap orang-orang yang ia hormati, seperti profesor, provokator positif, dan penulis profesional. Tulisan ini memberikan wawasan tentang pemilihan sapaan yang tepat sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi terhadap individu-individu tersebut.
Salah satu kelebihan tulisan ini adalah pendekatan dialog yang memberikan kesan ramah dan mengundang perenungan. Cara Yum AZ menjelaskan alasannya untuk menggunakan sapaan “Prof,” “Prov,” atau “Prop” memberikan insight tentang cara ia menghargai peran dan kontribusi para individu yang berbeda dalam masyarakat dan dunia penulisan.
Yum AZ juga mampu menunjukkan rasa apresiasi terhadap protes pembaca dengan sikap terbuka dan tidak defensif. Ia menyimak keluhan dengan baik dan menjelaskan dengan jelas alasan di balik penggunaan sapaan tersebut. Hal ini menunjukkan kedewasaan dalam menyikapi kritik dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik.
BACO IKO : Arsip (16): SEMUA DISAPA PROF, INI VERSI BUDAYAWAN YUM AZ.
Selain itu, tulisan ini mencerminkan kesadaran akan fenomena “latah” di media sosial, di mana orang-orang sering meniru apa yang dilakukan orang lain tanpa memahami konteksnya. Yum AZ berhasil mengajak pembaca untuk lebih bijaksana dalam menyikapi sapaan yang digunakan olehnya, dan menyadari bahwa konsistensi dan pemahaman yang baik lebih penting daripada sekadar meniru tanpa memahami.
Satu-satunya saran untuk meningkatkan tulisan ini adalah kemungkinan untuk lebih menyelipkan beberapa contoh atau referensi konkret tentang bagaimana fenomena “latah” sering terjadi di media sosial, atau memberikan contoh lain tentang bagaimana ia menggunakan sapaan tersebut untuk orang lain yang ia hormati.
Secara keseluruhan, tulisan ini memberikan gambaran yang menarik tentang sikap dan pandangan Yum AZ terhadap sapaan yang digunakan di media sosial. Tulisan ini juga berhasil menyampaikan pesan tentang pentingnya pemahaman yang baik dan menghargai perbedaan dalam berkomunikasi di dunia maya. Dengan pendekatan dialog yang ramah, tulisan ini berhasil mengajak pembaca untuk lebih bijaksana dalam menggunakan sapaan dan berinteraksi secara online. ***
One thought on “REVIEW: SAPAAN PROF, PROV, DAN PROP.”