TENTANG PROF, PROV, DAN PROP.
Catatan Kecil : Yulfian Azrial
Mak-adang.com memuat goresan pena Yum Az, senior, teman, juga mondo, sekaligus ‘lawan.’ Untuk lebih lengkap juga saya buat review, setelah lima tahun berlalu.***
“MAK YUM terkadang menulis Prof, terkadang Prov, bahkan ada pula menulis Prop. untuk menyapa seseorang di medsos ini. Sebagai penulis senior, kenapa Mak Yum tak konsisten?” tanya seseorang lewat massengger protes.
IKO KAIK (INI LINKNYO : REVIEW: SAPAAN PROF, PROV, DAN PROF.
Saya tersenyum dalam hati. Lalu dengan tenang saya sampaikan,”Justru kalau tulisannya saya samakan, itu baru namanya saya tidak konsisten,” jawab saya.
“Artinya Mak Yum konsisten dalam ketidakkonsistenan? Saya tak rela orang seperti Mak Yum gegabah seperti itu. Walaupun itu sekadar di medsos. Padahal soal itu biasanya Mak Yum sangat perfect dan hati-hati sekali,” protesnya lagi dengan nada kritis yang garang.
Lama juga saya tercenung. Tak menyangka akan ada protes keras seperti itu. Namun apresiasi dan kepeduliannya tentu sangatlah saya hargai.
“Sekarang coba telisik dengan seksama kapan saya menyapa seseorang dengan menulis Prof, kapan pula menulis Prov, lalu kapan pula menulis Prop.
Kalau menyapa Bapak Rusdi Muchtar atau Bapak Musril Zahari, bahkan pada adinda Ermanto Tolantang, saya akan menyapa dengan menulis Prof. Karena beliau-beliau itu adalah para profesor yang saya hormati.
Tapi kalau menyapa Sevindra Juta atau Engku Syntal, saya biasa menulis Prov Sevindra Juta atau menyapa Prov saja. Kenapa? Karena mereka adalah Provokator yang sangat saya hormati. Sebab beliau-beliau ini adalah provokator dalam artian yang sangat positif demi kepentingan ummat dan kemaslahatan orang banyak. Jadi garis perjuangan dan indikator perjuangannya jelas (provokator garis lurus). Apalagi mereka juga adalah provokator aktif dalam hal pemberdayaan masyarakat. Karena orang yang seperti ini sangat langka, maka sebagai penghormatan saya sapa dengan menulis Prov. Tapi kalau provokator ecek-ecek, provokator sekadar pengacau, serta yang negatif lain tidaklah akan saya sapa begitu.
“Lalu kalau menulis Prop?” tanyanya pula.
BACO JUO : CUMA SETAHUN DI JEPANG, MENGAPA MEYSI MENJADI BAGIAN SEJARAH KOTA GUNMA?
“Saya menulis Prop itu jarang. Sebab memang sangat jarang yang konsisten dan komit seperti itu. Prop itu kependekan dari Profesional Penulis (Penulis Profesional), artinya orang yang benar-benar berani menjadikan menulis sebagai profesinya. Sapaan itu tentu juga hanya pada orang-orang istimewa yag sangat saya hormati ; Penulis Propesional. Misalnya seperti Prop. Andi Mulya….. ” jelas saya melanjutkan….
“Tapi banyak yang latah, dan salah menyikapi sapaan Mak Yum. Ketika Mak Yum menyapa Prov ada yang latah menyapa Prof. juga pada orang itu. Atau ketika Mak Yum menyapa Prop. ada pula yang latah setrusnya menyapa Prof.” responnya masih protes.
“Jadi menurut saya, yang salah itu adalah sifat LATAH, bukan?” saya balik bertanya.
“O. ya Mak Yum. Benar. LATAH itu yang salah. Harusnya mereka tanya dulu, atau cari tau, kenapa Mak Yum menyapa Prof, Prov, atau Prop. Maafkan saya. Mak Yum super konsisten ternyata. Terimakasih atas penjelasannya…..” tutupnya sambil mengucap salam.
Saya jadi tersenyum penuh syukur. Akhirnya bisa juga menjelaskan dengan apa adanya, asehingga dia paham….
#kubutapakrajo_18072018
KO NAN LAIN: KABAR DARI TURKIYE.
One thought on “Arsip (16): SEMUA DISAPA PROF, INI VERSI BUDAYAWAN YUM AZ.”