Catatan Perjalanan dari India.
Catatan perjalanan Lukman Solihin mengungkapkan keindahan dan sejarah yang tersembunyi di dalam Aga Khan Palace. Istana yang megah ini dibangun pada tahun 1892 oleh Imam Sultan Muhammad Shah Aga Khan III, seorang imam Syiah dan pemimpin Liga Nasional India. Nama Aga Khan Palace sendiri menjadi penanda prestise dan kebesaran yang mengelilingi bangunan ini.
BACA: Kabar dari Turki (9): Setahun Lalu, Penghujung Musim Salju.
Selama tahun 1942 hingga 1944, Aga Khan Palace menjadi tempat pengasingan bagi seorang pemimpin revolusi yang sangat terkenal, Mahatma Gandhi. Gandhi, yang lahir di Mumbai, berjarak sekitar 150 km dari Kota Pune tempat Aga Khan Palace berada, telah menginspirasi jutaan orang dengan ajaran dan perjuangannya. Ia menjalani studi hukum di Inggris dan kemudian menjadi seorang pengacara dan aktivis yang membawa perubahan besar dalam pergerakan kemerdekaan India.
Ajaran-ajaran Gandhi, seperti Satyagraha, Swadesi, Hadtal, dan Ahimsa, telah mengilhami gerakan perlawanan di seluruh India. Dengan melancarkan pemogokan dan protes damai, Gandhi berhasil mencapai perubahan yang signifikan dalam perjuangan melawan penjajahan. Namun, akibat tindakan revolusionernya, Gandhi diasingkan ke Aga Khan Palace bersama istrinya, Kasturba, dan sekretarisnya, Mahadevbhai Desai. Sangat menyedihkan, Kasturba dan Desai bahkan meninggal dunia di tempat yang menjadi penjara mereka.
Pada tahun 1969, Aga Khan IV dengan penuh kehormatan mendonasikan istana ini kepada pemerintah India sebagai bentuk penghargaan kepada Gandhi dan ajaran-ajarannya yang menginspirasi. Tindakan ini menjadi bukti kekuatan dan keberlanjutan warisan Gandhi yang terus diperjuangkan hingga saat ini.
Salah satu hal yang menarik adalah penemuan di lokasi makam Kasturba dan Gandhi. Di sana, kita dapat melihat tulisan Arab yang menandakan penghormatan terhadap orang-orang yang dianggap mulia, dengan tulisan “Sri Kasturba Gandhi”. Hal ini mencerminkan adanya hubungan erat antara pemimpin Muslim dan Hindu pada masa itu, di mana simbol-simbol agama dan budaya saling berdampingan tanpa mempermasalahkan perbedaan.
Ketika mengunjungi Aga Khan Palace, pengunjung akan terpesona oleh keindahan arsitektur yang menawan. Istana ini memiliki desain yang megah dengan sentuhan arsitektur India yang khas. Di dalamnya terdapat galeri yang menampilkan kisah hidup Gandhi melalui foto-foto, artefak, dan tulisan-tulisan yang menceritakan perjuangannya. Pengunjung juga dapat menjelajahi taman yang indah di sekitar istana, menciptakan suasana yang damai dan mengundang refleksi.
Selain sebagai situs bersejarah, Aga Khan Palace juga merupakan pusat kegiatan sosial dan budaya. Berbagai acara dan pertunjukan seni diadakan di sini untuk mempromosikan keberlanjutan ajaran-ajaran Gandhi. Tempat ini juga menjadi pusat penelitian dan pembelajaran tentang kehidupan dan warisan Mahatma Gandhi.
Melalui perjalanan Lukman Solihin, kita dapat memahami betapa pentingnya menjaga sejarah dan menghormati pemimpin-pemimpin yang telah membawa perubahan besar dalam masyarakat. Aga Khan Palace menjadi bukti konkrit bahwa nilai-nilai dan ajaran-ajaran yang diwariskan oleh Gandhi masih relevan dan berdampak positif hingga saat ini. Dalam era modern ini, pesan perdamaian, kesetaraan, dan non-kekerasan yang ditekankan oleh Gandhi tetap menjadi panduan dalam upaya mencapai dunia yang lebih baik dan harmonis (andi mulya)