logo mak-adang.com

Catatan Harianku (1070): UNIVERSITAS INDONESIA, DULU TERBAYANG BEGINI.

 Dr. Andi Mulya, S.Pd., M.Si.     9/08/2023    Catatan Harianku   213 Views
Catatan Harianku (1070): UNIVERSITAS INDONESIA, DULU TERBAYANG BEGINI.

 

Melewati Universitas Indonesia ini, teringat saja Suci, sepekan lalu. Sengaja main ke sini, bersamaan uni Evan Ys mengundang ujian terbuka teman s3 nya tentang sastra lisan.

Teringat ke masa dulu, 2003 pertama pindah ke Citayam. Saya membayangkan satu saat anak-anak kami akan tinggal di rumah, walau ia sudah jenjang perguruan tinggi. Pasalnya kami tinggal di antara dua universitas besar: UI dan IPB.

Jadi kalau terpaksa kos, paling sampai semester 5. Dan relatif mudah untuk pulang ke rumah. Ternyata kenyataan berkata lain. Sebagai anak/lulusan pondok seperti sedikit saja kuota untuk bisa lulus di sini.

Tapi Allah maha adil: mengabulkan doa yang pernah saya ucapkan 15 – 20 sebelumnya. Ampera salim menyaksikan saya berkata: cukuplah kita saja yang kuliah di tanah air ini. Anak-anak kita, kalau bisa di luar negeri.

WISUDA. lapangan bola Universitas Sakarya, Turkiye (foto afiq mulya).

Alhamdulillah Afiq hari ini sudah masuk semester 5 hubungan internasional di Turki. Hari ini pula ia menghadiri wisuda teman asal. Indonesia di kampusnya. Tidak menyewa gedung, tapi di lapangan bola (lihat foto).

Tentu tidak ada lagi yang meragukan saya, walau yang saya sebutkan adalah mimpi. Insya Allah ada jalan mimpi menjadi ikhtiar apalagi bila pintu-pintu langit terbuka: untuk terkabulnya doa.

Kini pilihan ada dua dan sama baiknya. Melihat anak-anak teman yang kuliah dan lulus di Ui, saya juga ingin pula: mereka ada yang kuliah di sini. Dekat dari rumah.

Apalagi setiap main ke sini, saya merasakan nadi yang berdenyut membayangkan kampus ini menjadi kenangan dan pelabuhan hati setiap mahasiswa dan alumninya dari seluruh Indonesia. Dan itu bisa diperoleh bila kuliah di sini.

Bukan mampir, atau main, olahraga, jalan kaki, sholat Jum’at seperti kami kini.

Tapi pilihan biarlah mereka yang menjalani dan tiba di tempatnya sendiri.

Semoga betah ya Suci. Hari keempat, sudah dua kali Ustazah Meysa mengirim foto. Alhamdulillah. Trims ustazah ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *