Banyak informasi telah tersebar mengenai asam urat, menunjukkan bahwa penyakit ini dapat sangat mengganggu terutama bagi pria atau wanita yang berusia di atas 40 tahun.
Mak-adang.com, KOTA DURI, RIAU.
Penyebab asam urat adalah peningkatan kadar purin dalam darah melebihi batas normal. Kadar purin normal bagi pria seharusnya tidak melebihi 7 mg/dl, sedangkan bagi perempuan tidak boleh lebih dari 6 mg/dl.
Terdapat berbagai cara yang telah dijelaskan untuk mengurangi risiko asam urat, salah satunya adalah dengan menghindari makanan tinggi purin. Salah satu pilihan terapi yang dapat dipertimbangkan adalah Totok Punggung, yang diyakini memiliki potensi menyembuhkan asam urat.
Pengalaman menotok punggung dari belasan pasien oleh Ustadz Darul Qutni di Kota Dumai, Riau, membuktikan bahwa terapi alternatif ini efektif dalam mengatasi asam urat.
Bang DQ, seperti alumni Farmasi Universitas Andalas ini dipanggil, menyatakan bahwa prinsip dari Topung, insya Allah, dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Punggung dianggap sebagai pusat dari semua syaraf yang terhubung dengan berbagai proses metabolisme tubuh, termasuk pengobatan untuk asam urat. Asam urat memiliki dua titik sentuh utama, yaitu di titik jantung dan titik ginjal.
Asam urat yang bersifat kronis disebabkan oleh produksi purin yang tinggi. Oleh karena itu, penderita asam urat disarankan untuk melakukan totok pada wilayah titik jantung, yaitu di antara tulang punggung bagian atas dengan tulang belikat.
Selain itu, di paru-paru, yakni sejajar dengan ujung siku antara tangan kanan dan kiri. “Prinsip Topung membantu melancarkan peredaran darah, sehingga pasien asam urat akan merasakan sakit bila dilakukan totok di kedua titik tersebut,” jelas aktivis partai reformasi PKS tersebut.
Bang DQ melaporkan bahwa dari lebih dari 300 pasiennya, ada belasan orang yang mengaku menderita asam urat. Sebagian dari mereka mengalami gejala asam urat yang lebih ringan.
Dahril berpendapat bahwa di masa depan, praktik Topung kemungkinan akan lebih difokuskan pada pengobatan asam urat. Hal ini dikarenakan penyakit ini dianggap sangat mengganggu dalam kegiatan sehari-hari (amy). ***