BBN Airlines Indonesia (BlueBird Nordic), t meraih sertifikat operasi udara (AOC) dari Kementerian Perhubungan akhir Agustus lalu. Bagaimana strategi pemasarannya menghadapi persaingan yang ketat?
Mak-adang.com, JAKARTA.
Maskapai ini akan menyediakan layanan penerbangan penumpang. Namun, fokus utama BBN Airlines adalah pada sektor kargo, penyewaan pesawat, kru, dan maintenan, sementara bagian kecil dari operasinya mencakup penerbangan penumpang.
Baca: ENAKNYA KE PADANG DENGAN BUS SEMBODO: BEGINI PENGALAMAN PAK ARYADIE ADNAN.
Rosye Risandy, Head of Marketing BBN Airlines Indonesia, menyebut layanan utamamya adalah capacity solutions, seperti ACMI (aircraft, crew, maintenance, and insurance). “Kami menyediakan penyewaan pesawat bersama dengan kru, termasuk pilot atau cabin crew jika dibutuhkan.”
Hal ini memberikan opsi baru dalam industri kargo udara, tidak hanya di tingkat domestik tetapi juga di tingkat profesional, bahkan hingga ke daerah internasional seperti China.
Saat ini, BBN Airlines Indonesia telah memiliki dua pesawat kargo dengan pintu samping terbuka. Rosye juga mengungkapkan, “Rencananya sampai akhir tahun ini kita akan punya 9 pesawat,” kata Rosye Risandy seperti ditulis detik.com.
Dari sembilan pesawat yang direncanakan, tujuh di antaranya akan digunakan untuk kargo dan dua untuk penerbangan penumpang. Maskapai ini akan menggunakan pesawat Boeing B737-800 karena ketersediaannya yang lebih melimpah di pasar.
Dengan fokusnya yang unik pada sektor kargo dan solusi penyewaan pesawat, BBN Airlines Indonesia membawa nuansa baru dalam industri penerbangan tanah air. Tidak hanya menawarkan layanan konvensional, mereka memberikan alternatif yang lebih fleksibel untuk memenuhi kebutuhan klien di berbagai aspek penerbangan (andi mulya) ***
Foto: detik.com.