Mak-adang.com, JAKARTA.
Di Pekan Tanjung Blanja, Parit, Malaysia, bulan puasa selalu identik dengan kehadiran buah kanto, atau populer pula disebut ‘ lbuah kabung’.
Bagi penggemar buah kanto, buah ini adalah sajian wajib saat berbuka puasa.
Setiap bulan puasa, buah kanto dapat ditemukan di pinggir jalan sekitar Kampung Tua, Tanjung Belanja, Parit. Encik Ridzuan, atau Cu Wan, salah satu pengusaha buah kanto, menjalankan bisnis ini bersama keluarganya. Bisnis yang telah beroperasi bertahun-tahun ini hanya buka saat bulan puasa.
Proses produksi buah kanto dimulai dengan pencarian lokasi buah kanto yang tumbuh di hutan dan tebing Sungai Perak. Pengusaha harus memanjat pohon kabung untuk mengambil buahnya, kemudian membawa ke tempat pemrosesan untuk direbus. Proses rebusan ini memakan waktu beberapa jam dan bertujuan untuk menghilangkan getah yang terdapat pada buah kanto.
Cu Wan dibantu oleh keluarganya dalam proses pengupasan buah kanto, dan mereka diberi upah sesuai dengan jumlah buah yang berhasil dikupas. Buah kanto memiliki daya tarik tersendiri karena rasanya yang unik dan lezat. Biasanya disajikan dengan air sirap, namun lebih nikmat lagi jika dimakan bersama ais kacang.
Meskipun prosesnya memakan waktu dan melelahkan, terutama di bulan puasa, anak-anak muda jarang tertarik untuk terlibat. Namun, seperti ditulis Seladang Perak, Cu Wan bersyukur karena anak dan saudaranya dapat membantunya menjaga bisnis ini ke depan (andi mulya) ***