Dalam usia 30 tahun berjalan, Sentul City menjelma menjadi kota modern dengan produktivitas yang tinggi. Tidak hanya mengatasi kesenjangan desa dan kota, melainkan tumbuh menjadi tujuan wisata baru.
Mak-adang. com, JAKARTA.
Pak Ari, panggil saja begitu, telah jatuh cinta pada Kota Bogor sejak masa kuliahnya di Universitas Indonesia, dan sejak itu ia telah menetap di kota yang dikenal sebagai Kota Hujan ini.
Ada banyak alasan yang membuatnya menyukai kota ini. Mulai dari udaranya yang sejuk, arsitektur klasik peninggalan Belanda yang terawat dengan baik, hingga keberadaan pepohonan tinggi yang menyejukkan.
Selain itu, keberadaan Kebun Raya Bogor dengan Istana Presiden di dalamnya menjadi daya tarik tersendiri. Melihat rusa yang bebas merumput di kebun tersebut membuatnya selalu merasa segar saat melihatnya.
Namun, ternyata ada alasan yang lebih mendalam bagi Pak Ari untuk mencintai Kota Bogor. Sebagai seorang dosen di almamaternya, ia merasa terhubung secara emosional dengan kota ini. Itulah tempat di mana ia bertemu dengan Nina, istri yang memberinya dua orang anak yang membuat hidupnya semakin berarti.
Akan tetapi itu dulu, saat Pak Dosen, begitu tetangga memanggilnya, masih muda, tahun 1990.
Setelahnya, termasuk saat Ari dan Nina memutuskan menikah tahun 2000, Bogor terasa kurang ‘ngangenin” begitu lebih kurang bahasa anak milenial, atau sebaya dengan anak Ari dan Nina yang sudah semester delapan di Bandung.
Apa pasalnya? Bogor kala itu hanya penuh oleh Angkot, mobil dan sepeda motor. Polusi mulai terasa. Hujan yang tiap sebentar turun, kini mulai kurang intensitas dibanding dulu. Kota hujan yang sejuk dan dingin pelan-pelan mulai hilang. Untung pohon-pohon besar masih menjadi penyangga kota. Tapi bebannya tak ubah seperti ibu yang hamil sembilan bulan
Berat.
Memilih Sentul.
Sejak beroleh anak pertama, Ari dan Nina telah memutuskan untuk tinggal di Bukit Sentul, nama kala ia pertama ke sini. Sejak tahun 2006, Bukit Sentul dibawah pengelolaan PT Sukaputra Graha Cemerlang telah berubah menjadi Sentul City.
Berdiri pada 16 April 1993 awalnya bernama PT Sentragriya Kharisma. Pada 9 Agustus di tahun yang sama perseroan merubah nama menjadi PT. Royal Sentul Highlands.
Sesuai misinya: to supplement the development of Sentul City with quality and innovative housing product that harmonizes with the natural environment, ” maka tujuan Sentul membangun kota mandiri adalah mengurangi ketimpangan antara perkotaan dan pedesaan seperti yang dirasakan Ari di Sentul. Kota yang ia huni berkembang dan menciptakan kesempatan baru bagi pembangunan infrastruktur dan industri lokal.
Sentul City awalnya mendiami lahan kosong 3.100 ha. sebuah desa bernama Babakan Madang. Kini memiliki 40 Cluster Hunian Perumahan, 8 Cluster Rumah Komersial, dan beragam fasilitas komersial. Di salah satu cluster itulah Ari dan Nina tinggal. Sebagai dosen, Ari tetap bekerja pulang pergi ke Depok.
Seiring itu Sentul City yang terus tumbuh dengan kunjungan masyarakat Jakarta dan luar Jawa, memiliki daya tarik bisnis jasa, wisata dan kuliner. Ari kemudian membeli pula satu Ruko di lokasi strategis Sentul City. Ada Nina, istrinya yang mengelola, sebagai pengalihan dari kegiatan profesionalnya di bidang marketing, dulu di satu perusahaan jasa keuangan.
Di hari libur menjadi dosen Ari membantu Nina di perusahaan istrinya tersebut. Hari libur bisa bekerja tak jauh dari rumah. Sebaliknya di hari kerja masih bisa menikmati suasana alam yang asri dan bersih, bebas polusi bak hari libur.
Ini relevan pula dengan visi Sentul City, yakni: “...first choice for all customers and stakeholders because we undertake to elevate the quality of their lives.”
Pusat Pertumbuhan.
Sentul City telah tumbuh menjadi pusat ekonomi yang berkembang dengan cepat, terbukti dengan kehadiran beberapa fasilitas penting. Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, terdapat tiga pusat perbelanjaan utama: Pasar Bersih Sentul City, AEON Mall, dan IKEA. Di bidang kesehatan, warga Sentul City dilayani oleh Rumah Sakit EMC dan puluhan apotek serta klinik yang tersebar di wilayah tersebut.
Selain itu, dalam hal perbankan, terdapat beberapa bank ternama yang telah membuka cabang di Sentul City, termasuk Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Central Asia (BCA), Bank Panin, CIMB Niaga, dan lainnya. Keberadaan fasilitas-fasilitas ini menunjukkan pertumbuhan dan kemajuan ekonomi yang signifikan di Sentul City.
Tidak hanya memiliki beragam fasilitas, perusahaan yang memiliki 217 karyawan ini juga terus meningkatkan fasilitas publik. Selama 30 tahun berinovasi, Sentul City telah menjadi rumah bagi berbagai institusi pendidikan, pusat bisnis, perbelanjaan, perbankan, kesehatan, rekreasi, olahraga, dan ibadah.
Fasilitas pendidikan di Sentul City mencakup berbagai tingkat, dari sekolah pra-sekolah hingga universitas, dengan total 9 institusi yang mencakup nasional, swasta, dan internasional.
Pada libur akhir tahun 2023 lalu, penulis memiliki pengalaman melewati Sentul City. Takjub karena sesampai keluar tol dari arah parung, menuju Pemandian Curug Hejo, ternyata melewati Sentul City, yang menyenangkan. Beruntung sekali bila Sentul City mampu meningkatkan pembangunan desa di sekitarnya minimal meningkatkan akses jalan desa yang layak sebagai tujuan wisata dan rekreasi.

HIJAU: lingkungan bersih dengan penduduk yang sehat dan produktif (foto: newslater sentulcity)
Kota Mandiri menjadi motor penggerak dibangunnya proyek-proyek properti yang memberikan nilai tambah bagi ekonomi Kota Bogor. Ada perumahan, pusat perbelanjaan, dan area komersial lainnya, menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan perkapita, dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan infrastruktur dan fasilitas umum.
Data Badan Pusat Statistik Kota Bogor merilis pembangunan real estate berkontribusi bagi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Bogor.
Salah satu sektor yang memberikan Sempat merosot pada tahun 2020 sebesar -2,36% dimungkinkan karena Pendemi Covid -19. Namun pada tahun 2021 sektor ini mencatat pertumbuhan yang cukup signifikan yaitu 14,17%.
Hijau dengan Daur Ulang.
Prinsip dari kota modern yang mandiri tidak hanya menciptakan lingkungan yang nyaman untuk penduduknya. Tetapi juga menjadi magnet bagi investasi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Sentul City, dibawah pengelolaan PT. Sukaputra Graha Cemerlang konsisten merawat beragam layanan menciptakan kualitas hidup bersih, sehat, nyaman, dan produktif. Sebagai kawasan kota mandiri, tersedia sarana dan prasarana penunjang, serta terus berinovasi mengembangkan beragam fasilitas publik, baik fasilitas umum (fasum) maupun fasilitas sosial (fasos).
Fasilitas rekreasi meliputi JungleLand Adventure Theme Park, Taman Budaya, serta berbagai pusat kuliner dan tempat makan yang nyaman seperti Ah Poong Kopi Nako, Bumi Aki Signature, Little Minang, Amaroo, The Grill House,
McDonald, dan KFC.
Berbagai fasilitas, seperti dalam rilis perusahaan terkait lomba karya tulis ini tersedia di Sentul City. Untuk berolahraga tersedia area Jogging Track yang berada di sepanjang jalan
utama Kawasan. Ada juga Sentul Highlands Golf Club yaitu lapangan golf 18 hole yang dilengkapi fasilitas kolam renang dan driving range. Ayo Arena, fasilitas lapangan sepak bola dan Bucket List, fasilitas lapangan basket, serta fasilitas lainnya yang disiapkan di dalam Cluster yaitu lapangan basket dan taman bermain anak.
Sentul City juga menyediakan Jogging Track, Sentul Highlands Golf Club, Ayo Arena, Bucket List, dan fasilitas lainnya. Seiring dengan pertumbuhan kawasan, banyak hotel, termasuk jaringan internasional, telah hadir seperti The Alana Hotel Conference Center, Aston Sentul Lake Resort, Hotel Neo + Green Savana, dan Harris Hotel.
Untuk mendukung kegiatan operasional yang maksimal, Sentul City dan pemerintah pada tahun 2019 menginisiasi pendirian Sentul City Recycle Center (SCRC). Ini menjadikan Sentul City sebagai kawasan pertama di Indonesia dengan pusat daur ulang sampah, menegaskan komitmen mereka terhadap lingkungan dan keberlanjutan.
Budaya Modern.
Sentul City menjadi kota mandiri terbaik tak lepas dari budaya modern yang tercermin dari manajemen pengelolanya.
Tesis Saragih (2022) menginvestigasi pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan Sentul City, dengan variabel kepuasan pelanggan membuktikan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan dari gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kepuasan pelanggan.
Penelitian deskriptif kuantitatif ini menggunakan pendekatan hubungan sebab akibat, dimana seluruh karyawan PT. Sukaputra Graha Cemerlang Sentul City menjadi sampel. Hasilnya, menurut Saragih, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi mamacu kinerja karyawan.
Dari perkembangan desa menjadi maju seperti saat ini, Sentul City menerapkan prinsip bisnis pemilik Evergreen, Richard Bronson. Ia mengatakan bisnis bukanlah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Tetapi bagaimana kehidupan berjalan lebih mudah. Sumber daya manusia terbaik itulah yang bekerja keras melayani warga dan pengunjung sehingga ia hidup dalam berbagai kemudahan: untuk sehat, untuk produktif, juga untuk tumbuh sebagai investasi di Sentul City.
Branson juga mengingatkan tentang praktik bisnis modern yang intinya adalah inovasi ke dalam operasi bisnis .
“…success is often attributed to a unique approach to challenges—viewing them as opportunities for growth and differentiation,” tegas Bronson.
Kesuksesan, katanya, seringkali dikaitkan dengan pendekatan unik terhadap tantangan—menganggapnya sebagai peluang untuk pertumbuhan dan diferensiasi.
Penutup
Sentul City kini sudah populer sebagai perusahaan real estate & property di Indonesia dalam pengembangan perumahan sampai tempat rekreasi sehingga menjelma menjadi tujuan wisata baru.
Sentul City kota modern yang mandiri dengan kualitas hidup penduduk yang produktif, serta ekonominya dan investasi meningkat. Tidak dapat dilupakan bahwa Sentul City diharapkan berkontribusi bagi kemajuan Kabupaten Bogor.
Posisinya di Kecamatan Babakan Magang (ketinggian 215-500 mdpl.) melintasi 9 desa di Kabupaten Bogor, yang mengimpikan kemajuan seperti Sentul City, kawasan yang mereka lintasi setiap pulang dan pergi bila ke Jakarta. Ditambah lagi belasan desa lain terkenal dengan alam dan curugnya, juga membutuhkan motivator dan fasilitator pembangunan. Misalnya meningkatkan kualitas jalan menuju Gunung Pancar yang terhubung dengan Sentul City. Seperti teori balon, Sentul City yang maju pesat akan mengalir ke sekitarnya. ***
Bibliografi
Saragih, Janni Tuahman (2022), “Pengaruh Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan dan Variabel Kepuasan Pelanggan ssbagai Intervening.” (Studi Kasus Pada PT. Sukaputra Graha Cemerlang Sentul City). S2 thesis, Universitas Mercu Buana, Jakarta.
——– (2024) Sentul City, Kota Kawasan Mandiri dengan Beragam Fasilitas Lengkap, Newslater Sentul City.
https://bogorkota.bps.go.id/indicator/52/9/1/laju-pertumbuhan-pdrb-kota-bogor-menurut-lapangan-usaha.html
Bronson dalam https://www.allstrategists.com/blog/discover-how-richard-branson-s-innovations-shape-evergreen-digital-marketing.
#PTSUKAPUTRAGRAHACEMERLANG
#SENTULCITY.