logo mak-adang.com

Catatan Harianku (1418): PAK GURU YUDARMAN

 Dr. Andi Mulya, S.Pd., M.Si.     29/04/2025    Catatan Harianku,Kaba Ari ko   38 Views
Catatan Harianku (1418):  PAK GURU YUDARMAN

Mak-adang.com, JAKARTA.

Pulang Jumat bersama Pak Yudarman, kakak seibu Bang Yudi, Yaunusar Bakar dulu saya kenal di Pekanbaru, sekretaris PWI Riau.

Pak Yudarman tiga tahun ini rutin berkunjung setiap bulan ke rumah saya. Ia pensiunan guru Bahasa Ingrris SMA Negeri di Jakarta. Asal payakumbuh tapi besar dan kuliah di Pekanbaru.

Awal lebaran, pada hari Jumat seperti ini saya menawarkan untuk menjemput berjumat seperti sekarang. Sambil berlebaran maksudnya. Apalagi sejak pernah jatuh Pak Guru, begitu ia sering dipanggil, ia tak dibolehkan lagi bersepeda motor. Walau mata dan fisik masih prima di usia 83 tahun.

“Tak bisa pak Andi, ada Obel dan anak-anak mengajak saya berjumat,” tolaknya. Saya batal menghidupkan mobil.

Tadi siang kami memilih Rumah Makan baru Pondok Saraso di Pabuaran Citayam. Pak Yudarman yang memilih tempat duduk. Tempat duduk yang sama ia makan dengan anak-anak awal idul Fitri.

Kebetulan Pak Guru makan dengan anak-anak di sini. Obel, anaknya datang, berkacamata dan bertopi seperti saya. Pak Yudarman menduga itu adalah saya.

Sehingga Pak Yudarman berkata: “Pak Andi tau aja dimana kita makan, padahal saya tak beri tahu tempat.” Yang punya badan heran siapa itu Pak Andi. Ini Obel Pa, katanya.

Barulah Pak Guru tau, itu adalah anaknya sendiri. Bertugas di TNI di Sumbar, sengaja berlebaran di Jakarta. Ke rumah Ortunya yang tinggal Pak Yudarman sendiri. Istri Pak Yudarman juga asal Payakumbuh sudah meninggal beberapa tahun lalu.

“Jadi bapak.tidak salah menyebut saya Obel kan, mentang mobil sama-sama hitam, tapi itu Pajero,” kata saya.

Hahaha..

Pak Yudarman hampir sebaya dengan Papa. Melalui fb mengikuti saya bila ke Duri membawa papa ke RS. Beberapa kali Pak Yudarman mengirim salam hormat ke Papa. Kebetulan Novel 2 saya yang ada pdf. dipesan khusus edisi cetak oleh Pak Yudarman.

Adapun pdf.nya yang saya gratiskan dibagikan ke anak analknya yang lulusan UI. Saya senang aja dan memang novel itu disebar dan tidak dijual.

Kata Pak Yudarman melalui novel itu, ia menjadi sangat kenal papa saya. Apalagi ada bab masa remaja dan sekolah menengah papa ada di Payakumbuh.

Klop kisah dua orang tua sebaya sama-sama asal Minang. Pak Yudarman belum pernah bersua papa. Sedang saya juga belum pernah berjumpa Obel, yang mungkin sebaya.

Ini corak kisah orang Minang di perantauan..***

Jum’at, 25 April 2025.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *