Pendidikan
Mak Adang (Jakarta).
Jasa menerjemahkan naskah akademik dosen/peneliti tetap prospektif, kata salah seorang ahli Bahasa dari Universitas Gadjah Mada.
Dr. Sailal Arimi, Dosen Pengajar Penerjemah Bahasa Inggris- Indonesia Universitas Gadjah Mada (UGM) mengatakan mesin penerjemah memang temuan tekonologi yang terus berinovasi, namun ia belum mampu menangkap semua makna dalam register naskah akademik, apalagi lintas ilmu.
Jadi, kata penulis buku Linguistik Kognitif ini, tidak semua bagian naskah bisa diterjemahkan dengan mesin pintar berbasis internet.
“Oleh sebab itu jasa penerjemahan untuk kebutuhan akademik seperti artikel jurnal, tesis, disertasi apalagi di bidang bisnis seperti kontrak kerja, manual produk tetap berpeluang bagus,” katanya kepada Mak-Adang.com. Dr. Sailal mengatakan di Yogyakarta Kamis (9/2/23) saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Dalam waktu dekat, katanya, pihaknya akan memaparkan tentang kiat jitu menerjemahkan naskah akademik. Seminar setengah hari tersebut dimaksudkan untuk membantu dosen, guru, dan peneliti dalam menerjemahkan hasil penelitian mereka. (rma1).
I agree with Dr. Sailal Arimi however it is very helpful to get a better understanding of reading an article, a message or an essay in English especially those who has a limited English acquisition.
I agree with Dr Sailal Arimi however it is still helpful to get a better understanding of the meaning of unfamiliar words. Even though the macine does not translate accurately in Indonesian language, I think readers can guess what is the meaning of words that they are looking for.
trims Uni.
Setuju mak adang..
Taruih manulih, bacarito untuk warisan ka anak cucu. Indak ado carito nan indak baguno. Sa indaknyo jadi bahan pambalajaran. Keep fight
Tarimo kasih Pak RIzanul. Insy Allah nanti didatangi baliau ka rumahnyo di UNJ. Baliau Acok sumbayang Jumat di Masjid UNJ tersebut.