logo mak-adang.com

Dr. MANEGER NASUTION: INI HUBUNGAN MABRUR DENGAN POLITISI PASIEN RS JIWA

 Dr. Andi Mulya, S.Pd., M.Si.     28/06/2023    Berita Pemilu   217 Views
Dr. MANEGER NASUTION: INI HUBUNGAN MABRUR DENGAN POLITISI PASIEN RS JIWA

Dr. Maneger Nasution, S.Ag., M.A., M.H, seorang akademisi Indonesia yang malang melintang sebagai aktivis dakwah dengan menguasai  masalah hukum dan HAM. Ia  Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) periode 2019-2024, salah satu anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia periode 2012-2017.

Meraih gelar Sarjana Agama (S.Ag.) dari IAIN Imam Bonjol Padang pada tahun 1993, gelar Magister Agama (M.A.) dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada tahun 2004, gelar Doktor bidang Pendidikan Islam dari Universitas Ibn Khaldun Bogor pada tahun 2014, dan gelar Magister Hukum dari Universitas Pamulang pada tahun 2020.

Dengan pengetahuannya yang luas dalam bidang agama, Dr. Maneger Nasution juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Hukum dan Hak Asasi Manusia Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020–2025 serta Wakil Ketua Komisi Hukum dan Perundang-Undangan MUI periode 2015–2020.

Berikut ini petikan ceramahnya di Lapangan Sholat Idul Adha, SMP Muhammadiyah Komplek Depag, Citayam, Rabu (28/6).

Selamat mengikuti.

***

Mabrur juga berarti peduli, sehingga kekuasaan yang tidak menjadikan Allah sebagai pegangan menyebabkan sesorang bisa menjadi pasien rumah sakit jiwa, terutama di tahun Pemilu.

Tiga Ciri-Ciri Mabrur

Dalam agama Islam, terdapat tiga ciri utama dari seorang yang mabrur. Pertama, mereka memiliki sikap peduli sosial, kedua, mereka mampu bertutur kata secara baik, dan ketiga, mereka memiliki tauhid yang bersih dan kokoh.

Dalam pandangan Al-Ghazali, mabrur juga disebut sebagai takdisul hasan, yang artinya memiliki akhlak yang baik dan mulia. Banyak orang yang cerdas dan berpendidikan tinggi, namun masih kurang dalam hal akhlak. Sebagai peneliti korupsi, saya menemukan bahwa hampir semua pelaku korupsi berasal dari kalangan pelajar dan orang-orang terdidik. Ini menunjukkan bahwa akhlak yang baik sangat penting dalam menjaga integritas diri.

Takdisul hasan juga mencakup sikap yang baik dalam menghadapi perbedaan pendapat. Jihad tertinggi menurut Rasulullah adalah dengan mengungkapkan pendapat yang adil ketika menghadapi penguasa yang zalim. Dengan demikian, orang yang mabrur adalah mereka yang mampu bersikap dengan benar dan adil.

Ciri ketiga dari tauhid yang bersih adalah dengan menjaga kesucian dan ketuhanan secara spiritual. Ini termasuk dalam tidak merusak alam semesta dengan bertindak semaunya. Ketika kita menebang pohon, kita juga harus menanaminya kembali. Selain itu, kita juga harus menjaga kebersihan sungai dan lingkungan sekitar.

Uluhiyah, yaitu keyakinan bahwa hanya Allah yang patut disembah, juga merupakan bagian dari tauhid yang bersih. Masyarakat yang memiliki pemahaman yang benar akan menghargai dan menghormati hak-hak makhluk ciptaan-Nya. Sikap yang benar dalam menjalankan tauhid akan mencegah terjadinya penyimpangan dalam mempersekutukan Tuhan.

Pemilu

Dalam konteks pemilu, Islam mengajarkan bahwa teologi kekuasaan tidak boleh digunakan sebagai alat untuk mencari jabatan. Jika dipercayakan dengan amanah, maka tanggung jawab itu harus dijalankan dengan baik. Namun, jika seorang pemimpin tidak menjalankan tauhid dengan benar, konsekuensinya bisa menjadi buruk, seperti karpet masjid yang diambil karena kekalahannya.

Setiap pemilihan umum, seringkali kita melihat adanya lonjakan pasien di rumah sakit jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan status dan jabatan dapat mempengaruhi martabat seseorang. Contohnya adalah politisi yang pada tahun 1955 masuk penjara karena idealismenya. Namun, ada juga yang setelah mendapatkan jabatan, keberpihakan mereka berubah.

Kesimpulannya, menjaga tauhid dan akhlak yang baik adalah tantangan bagi umat Islam. Di tengah dinamika pemilihan umum dan perubahan jabatan, kita harus tetap teguh dalam prinsip dan tidak menghalalkan jabatan. Kita doakan agar tidak ada yang terjebak dalam mempertaruhkan prinsip mereka, dan semoga mereka yangmemegang jabatan tetap menjaga kesucian dan menghormati nilai-nilai tauhid. (andi mulya)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *