PENYEBAB PESAN PERUBAHAN ITU MAMPU MENGGONCANG GBK?
Sejak awal reformasi hingga masa kini, orang Minangkabau selalu memiliki referensi sendiri menentukan dukungan politik, terutama terhadap calon presiden.
Mak-adang.com, JAKARTA.
Sejak reformasi terlihat bahwa setiap calon presiden beroleh dukungan besar dari masyarakat sesuai kadar ketokohannya. Hal itu membawa setiap calon presiden memiliki era dan momentum sendiri di Sumatera Barat. Akibatnya suara partai bak roda pedati (sekali naik, sekali turun) tergantung sosok calon presidennya.
Pagi ini agaknya roda berputar ke atas gilirannya akan diperoleh partai Nasdem.
BACA: Nasdem (1): 48 JAM DENGAN BUS, INI PESAN PERUBAHAN DARI RANAH MINANG.
Apa yang menyebabkan pesan perubahan itu mampu mengguncang Gelora Bung Karno (GBK)?
Sederhana jawabnya. Orang Minang tidak taklik buta. Ia dinamis dan objektif dalam menilai sosok calon presiden. Itulah jati diri orang Minang. Simaklah fakta ringkas di bawah ini.
Roda Pedati
Amin Rais, sosok penting dalam awal reformasi, membawa Partai Amanat Nasional diterima di panggung politik Sumatera Barat. Meskipun tidak berhasil menjadi presiden, partainya berhasil memenangkan hati rakyat Minangkabau. Kemudian, saat pilihan jatuh kepada Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), Partai Demokrat meraih dukungan yang signifikan dari warga Minangkabau. SBY pun berhasil mendulang suara yang besar kala itu.
Tak lama kemudian, masyarakat Minangkabau memberikan dukungan penuh kepada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra, yang berhasil meraih suara yang tinggi. Walau Jokowi yang memenangkan Pemilihan Presiden, tapi suara PDI-P tiba-tiba menjadi nol kursi di DPR-RI dalam periode kedua Jokowi. Padahal sebelumnya partai ini berhasil mendudukkan dua kursi di parlemen.
BACA: Kabar dari Turkiye (10) INI HARAPAN DUNIA SETELAH ERDOGAN MENANG
Spirit mendukung Prabowo meredup setelah ia memilih untuk masuk ke dalam kabinet Jokowi. Bagi orang Minangkabau, hal ini diartikan sebagai Prabowo gagal mempertahankan komitmennya sebagai oposisi yang penting dalam menjaga keseimbangan dan kontrol terhadap pemerintah yang berkuasa.
Bagi orang Minang opisisi yang kuat hal penting untuk menjamin jalannya demokrasi di Indonesia. Kini, peluang suara bagi calon lain ada pada Anies Baswedan.
BACA: Review: ALASAN ANWAR ABBAS SIAP HADAPI PANJI GUMILANG.
Jati Diri.
Mengapa Anies? Orang Minangkabau memiliki sifat cerdas dan selalu menyukai sosok yang cerdas. Selain itu, amanah dan integritas adalah nilai yang sangat dihargai oleh masyarakat ini. Anies Baswedan dianggap mewakili harapan mereka karena ia juga memiliki jati diri yang sejalan dengan nilai-nilai orang Minangkabau.
Secara sosiologis, orang Minangkabau memang diajarkan untuk menjadi pintar, walaupun tidak semua dari mereka mendapatkan pendidikan formal di sekolah. Nilai-nilai kecerdasan dan kejujuran menjadi bagian dari identitas mereka yang mereka junjung tinggi.
Perubahan dalam pilihan politik orang Minangkabau adalah hal yang wajar dan refleksi dari identitas mereka yang cerdas dan berkepribadian kuat. Dukungan yang diberikan kepada setiap calon presiden merupakan cerminan dari harapan dan aspirasi masyarakat Minangkabau dalam menjalani perjalanan politik ke depan.
Semua mata tertuju pada Anies Baswedan, sosok yang dianggap mampu mengemban amanah dan membawa perubahan positif bagi bangsa. Pesan perubahan dari Ranah Minang itulah mewarnai Gelora Bung Karno pada apel siaga ini (andi mulya). ***
BACA: Catatan Harianku (1069): ANTARA KAMAR 908 LUMERE DAN GUNUNG PANGILUN.
4 thoughts on “Nasdem (2) BETULKAH DILANDASI JATI DIRI ORANG MINANG?”