Mak-adang.com, JAKARTA.
Pagi ini, Pak Un, orang yang menjaga kebun dan kolam seluas 3.000 meter di sebelah rumah, menawarkan sayur bayam hijau dan higienis.
Jadilah bayam yang dipetik sendiri. Dari Pak Un juga, kami dapat ayam kampung yang sekarang berkembang untuk diambil telurnya atau dipotong seperti jago pekan lalu.
Soal bayam ini, jika Anda tidak pernah menanam sendiri atau tidak memiliki tetangga yang memiliki lahan bertanam sayur, maka Anda tidak akan pernah mendapatkan sayur sebersih dan sesegar ini.
Buktikanlah. Cuci bayam yang Anda beli di pasar. Kadang-kadang air bekasnya sangat kotor.
Sebab siang ini dipetik. Sore hari ditumpuk dekat kali. Malam hari jam 22.00 dibawa ke rak 6 sejauh 10 km, seperti dari Citayam ke Depok atau Pasar Minggu.
Besok baru dijual di pasar pagi.
Untuk tetap segar, mereka mencuci di kali depan rumah saya. Beberapa kali airnya tidak mengalir. Tapi tetap direndam dengan air yang mirip dengan kopi susu.
Nah. Ayo luangkan waktu untuk menanam sendiri. Hidroponik misalnya.
Atau cari rumah seperti saya di kawasan pegunungan yang memiliki air kali dan tanah pertanian di sekitarnya. Meskipun sudah semakin menyusut, setahun ini sekitar 10 ribu rumah dibangun dalam radius 2-3 km dari rumah saya. Termasuk tanah yang dialiri air sungai. Bahkan ada sumber mata air yang ditutupi.
Ya, begitulah. Tidak mudah merawat, meskipun Allah memberi alam yang cukup subur untuk kita makan yang sehat dan bahagia dengan pemandangan serta udara bersih.
Allah memberi kebahagiaan dengan cara yang berbeda-beda, bukan? (andi mulya).
2 Oktober 2020.