Mak-adang.com, JAKARTA.
Letusan Gunung Merapi setidaknya juga membuat kuatir usaha peternakan apalagi abu vulkanik pada Ahad malam tersebar sampai Kabupaten 50 Kota.
Sementara Senin petang, usai evakuasi pemerintah mengumumkan 11 pendaki Gunung Merapi tewas tertimpa abu vulkanik.
Sejak kemaren pemerintah setempat seperti Kota Bukittinggi telah membersihkan jalan, bangunan, serta lapangan sekolah yang tertimbu abu yang tebal.
Di Bukittinggi pula mulai Selasa (5/12) pagi ini siswa sekolah yang sedang ujian semester ganjil diwajibkan menggunakan masker. Suasana mirip seperti musim Pandemi Covid 19, karena masker diwajibkan juga kepada guru, pegawai, dan masyarakat. Al itu untuk menghindari resiko sesak pernafasan akibat abu yang berbau belerang.
Waspada Peternak
Peternak ayam di Payakumbuh dan Sumbar umumnya, diminta waspada dan antisipatif dengan resiko kerugian.
Jon Eddi, pemilik 500 ribu ekor ayam di Dangung-Dangung mengingatkan beberapa langkah produktif.
Pada Senin pagi, katanya kepada Mak-adang.com, ada abu warna ungu yang turun ke atap dan daun pohon. Untungnya, kata Jonnedi malam sebelumnya hujan turun sehingga langsung bersih.
Ed, begituĀ panggilanya, belum pernah mengalami peristiwa seperti ini. Bila letusan gunung merapi lebih besar dari sekarang, lanjutnya, peternak harus berhati-hati.
Cara konvensional adalah perlindungan dengan atap kandang ayam yang lebih luas dan sirkulasi udara yang cukup. Lebih dari itu, Ed juga menyiapkan air dan angin. Maksudnya di kandang disediakan kipas angin besar, ini sudah dipraktikkan beberapa waktu lalu untuk menurunkan suhu kandang agar ayam tidak kepanasan. Di beberapa daerah yang memiliki kandang modern, pendingin kandang sudah menggunakan AC.
Air digunakan untuk menyiram atap kandang bila panas terlalu panjang.
Tantangan
Sebagai seorang pengusaha peternakan ayam sukse, Jon Eddi, alumnus terkemuka Universitas Negeri Padang beranggapan kondisi alam adalah tantangan langsung bagi kelangsungan usaha peternakan.
Ia memberikan menekankan cara di atas harus dicoba, tapi juga dimodifikasi sesuai perkembangannya.
“Inovasi ini perlu terus dipelihara,” ajak Jon Eddi yang pernah terpilih sebagai penguasaha inovatif nasional.
Jon Eddi berpesan agar belajar dari kegagalan tanpa henti, dengan terus memperbaikinya. (andi mulya).
3 thoughts on “Letusan Merapi (4) : ABU VULKANIK MENJANGKAU PETERNAKAN AYAM TERBESAR DI 50 KOTA. INI TIP PRESKOM RADJA POULTRY”