Mak-adang.com, JAKARTA
Nagari Terindah Pariangan dilanda banjir bandang mengakibatkan fasilitas mandi dan berwudhu’ di Masjid Tuo nagari itu tertutup lumpur. Hujan lebat berlansung dari pukul 19.00-23.00 Wib (Selasa, 6/12). Hingga berita ini diturunkan hari masih hujan.
Wali Nagari Pariangan, Tasman Sutan Palimo mengatakan hujan menyebabkan tim evakuasi dan relawan belum bergerak menuju Puncak Gunung Merapi.
“Jadi fasilitas umum ada yang rusak, hari ini masyarakat bergotong-royong di Masjid Ishlah, Masjid Tuo Pariangan,” katanya kepada Mak-adang.com melalui sambungan WA.
Letusan Merapi (5): STATUSNYA MASIH WASPADA KARENA MELETUS DENGAN DURASI SEGINI
Tidak ada korban jiwa, dan aktivitas pendidikan serta masyarakat tidak terganggu.
Bukan Lahar
Tasman mengatakan pemandian Aia Angek (air panas) di Pariangan untuk sementara waktu belum bisa digunakan untuk wisatawan.
Hari ini diupayakan mengeluarkan lumpur yang menutup pemandian laki-laki dan perempuan. Akan tetapi sholat berjamaah di Masjid Tuo tetap bisa dilaksanakan. “Ada beberapa sumber air untuk berwhudu’ yang bisa dipakai,” katanya.
Tasman menjelaskan setelah melihat langsung ke lokasi Masjid Tuo pagi ini, material yang menumpuk terbawa air bukan lahar dingin dari Gunung Merapi. Melainkan air bah yang menghanyutkan tanah dan pasir yang dilewatinya.
Bernagari dan Bernegara (6): BEGINI NAGARI MENOPANG KEHIDUPAN MASA LALU.
Wali Nagari Pariangan menambahkan besarnya air tergambar dari adanya satu ekor sapi penduduk yang terbawa air sejauh 50 meter. Iti terjadi di Jorong Padang Panjang Lawang. Akibatnya itu, satu tanduk sapi itu patah. “Tidak ada korban, semua penduduk juga selamat.”
Dini hari Detik.com memberitakan sebagai berikut: “Di Nagari Pariangan, banjir lahar dingin menghantam lokasi pemandian air panas yang berada di kawasan Masjid Ishlah. Sementara di Nagari Batubasa, Kecamatan Pariangan, banjir lahar menghantam masjid dan rumah warga di Jorong Sialahan.”
Portal tersebut menambahkan jembatan di Koto Baranjak, Nagari Baringin, Kecamatan Limo Kaum rusak di kedua sisinya dan tidak bilsa dilalui mobil bertonase besar.
Fasilitas Umum
Tasman mengatakan khusus di Pariangan ada fasilitas jalan yang terganggu, karena bahu jalan longsor sedikit di Sikaladi.
Di Biaro ada kabel yang putus karena selama ini dipasang secara serampangan. “Bukan kabel listrik, tapi kabel seluler atau tv dan jasa jaringan wifi,” katanya.
Saat ini, lanjut Tasman, sedang didata jumlah sawah dan ladang yang rusak akibat banjir ini.
Orang-orang di Rumah Sakit (6): DATUK CORONA DAN ‘DINASTI’ BISNIS KELUARGA
Mengungsi
Jarmaita, satu perantau Pariangan yang mengabarkan Masjid Nurul Haq di depan gerbang Nagari Pariangan tadi malam dipakai satu keluarga yang mengungsi.
“Satu rumah penduduk yang posisinya lebih rendah dari jalan Raya Batusangkar – Padang Panjang itu terendam air,” katanya.
Seiring itu, pincuran yakni sungai kecil yang dibangun secara tradisional untuk tempat mandi juga banyak yang rusak. Kini selain bergotong-royong di Masjid Ishlah, penduduk memperbaiki fasilitas MCK (mandi cuci dan kakus) yang rusak.(andi mulya)***
5 thoughts on “Letusan Merapi (6): BUKAN LAHAR DINGIN, TAPI HUJAN LEBAT. INI DAMPAK BAGI MASJID TUO NAGARI TERINDAH”