Suci dan Bendera
Merah Putih
Oleh: Andi Mulya
Semua Siswa diam seperti tak begerak. Upacara
bendera semakin khitmad. Pak Muis makin
bersemangat menjelaskan tentang sejarah
bendera Sang Saka Merah Putih. Sesekali tampak ia
mengembangkan tangan, lalu mengepalkan, sesuai
dengan arahan keluar berupa kalimat-kalimat yang tersusun
baik.
“Tahukah kalian, bahwa bendera Merah Putih
11
berkibar pagi ini tidak saja di sekolah kita. Melainkan
dari Sabang sampai Mereuke. Dari Mianggas sampai Pulau
Rotte. Di seluruh pulau-pulau Nusantara, Pulau Sumatera,
Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi
dan Pulau Irian Jaya. Di semua pulau-pulau besar. Termasuk
di pulau-pulau kecil seperti Kepulauan Seribu
di Jakarta, pulau-pulau kecil di Natuna, pulau kecil di
Jawa dan Bali, di Ambon, sampai pulau-pulau di paling
Utara Indonesia. Di semua pulau-pulau besar dan kecil
Republik Indonesia. Yang semuanya berjumlah 13.000
Di semua pulau-pulau besar dan kecil Republik Indonesia. Yang semuanya
berjumlah 13.000 pulau. Itu semua tertancap bendera Merah Putih
FITRIA NINGSIH
12
pulau. Itu semua tertancap bendera Merah Putih.”
Pak Muis tampak makin lantang suaranya terdengar
sampai ke barisan siswa paling belakang sekalipun.
Semua mendengarkan, seakan tidak lupa satu paHotel
Yamoto, Surabaya, memasang bendera Belanda Merah, Putih, Biru,
dan diserbu Pemuda Indonesia, dengan merobek warna biru, dan mengibarkan
Merah Putih, Bendera Indonesia.
13
tah kata pun.
Suci yang berbaris paling depan, tampak makin
serius pula. Demikian pula guru-guru kelas, semua
senang mendengarkan arahan Pak Muis pada upacara
pagi ini.
Lalu Pak Muis melanjutkan.
“Mengapa di setiap jengkal tanah air kita, Sang
Saka Merah Putih berhasil dikibarkan? Tahukah kalian
mengapa?” tambah Pak Muis lagi.
“Semua itu, tidak lain karena, Indonesia adalah
negara yang merdeka dan berdaulat atas seluruh tanah
air dan rakyatnya,” tambah Pak Muis.
“Sekarang coba diperhatikan semua. Bendera tidak
hanya terpasang di sekolah-sekolah, kantor-kantor,
gedung-gedung tinggi. Melainkan bendera berkibar
di tengah laut. Ratusan ribu kapal nelayan. kapal ikan,
dan kapal angkutan barang, angkutan penumpang dan
sebagainya di lautan kita. Bahkan juga kapal Indonesia
14
yang berbendera merah putih berlayar di seluruh dunia.
Sekali lagi, adanya bendera itu pula wujud bangsa
kita merdeka. Bangsa yang terjajah tidak mungkin bisa
mengibarkan
bendera di setiap jengkal tanah airnya.”
Bendera, lanjut Pak Muis lagi, juga berada di udara,
karena pesawat militer kita, pesawat Garuda Indonesia,
yang merupakan angkutan perjuangan Indonesia
merdeka, menempel merah putih di dindingnya.
Pemuda mempertahankan Bendera Merah Putih tetap berkibar, meski
dibawah ancaman tembakan tentera Belanda.
Suci dan Bendera Merah Putih,
Penulis : Andi Mulya,
Disain isi dan Cover: Iwan Setiawan,
Diterbitkan pertama kali :,
Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.,
Jalan Daksinapati IV, Rawamangun, Jakarta Timur,
Cetakan Pertama:,
Juni 2017,
ISBN :,