Peran Kemenhub RI dan Dukungan Komunitas
Oleh: Andi Mulya
Mak Adang Institute
Mudik Lebaran dan libur panjang adalah momen penting bagi masyarakat Indonesia untuk berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara. Setidaknya ada tiga harapan pemudik dan orang melakukan perjalanan libur. i) Perjalanan yang aman, tanpa kecelakaan atau insiden yang merugikan. ii) Perjalanan yang Lancar. Tanpa terjebak macet, gangguan dan kesulitan lain di perjalanan. iii) Efisiensi waktu dan biaya, yakni dapat menikmati perjalanan dengan maksimal tanpa ada hal mubazir apalagi kehilangan barang berharga, penipuan atau pemalakan.
Setiap tahun saat mudik dan libur panjang, tantangan keamanan, kelancaran, dan efisiensi menjadi sorotan di tanah kita termasuk jutaan orang yang bergegas pulang ke kampung halaman. Migrasi mendadak dari kota ke desa seringkali menimbulkan berbagai masalah besar.
Sesuai jumlah pemudik dan kompleksitas masalahnya, maka pembahasan ini fokus pada moda transportasi darat meliputi bus, kenderaan pribadi roda empat, serta sepeda motor roda dua. Menurut pendapat penulis lokus atau area layanannya meliputi jalan (termasuk jalan tol bagi roda empat), terminal, kapal penyeberangan, tempat istirahat, pom bensin/Bahan Bakar Minyak, rumah makan/rumah ibadah, terakhir penginapan/hotel transit.
Saat mudik dan libur panjang, tak dapat dielakkan semua fasilitas di atas penuh, macet, dan antre. Data Korlantas Polri menyebutkan kecelakaan mudik tahun 2024 ini terjadi peningkatan sebesar 56% dibandingkan tahun sebelumnya. Pihak terkait dibawah Menko Kesra dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi, mengupayakan langkah strategis menghadapi gelombang pergerakkan arus orang dan moda transportasi ke berbagai daerah, termasuk arus baliknya. Namun masih banyak perlu terobosan untuk perbaikan dari waktu ke waktu.
Peran Kemenhub.
Keselamatan transportasi jalan adalah tanggung jawab pemerintah dan pemangku kepentingan (stakeholder), termasuk masyarakat pengguna jalan. Perjalanan, mudik khususnya, adalah peristiwa besar dan hanya terjadi di Indonesia karena lalu lintas yang tinggi dibarengi keyakinan spritual berkumpul terutama dengan kedua orang tua usai bulan puasa.
Saat mudik pula banyak terjadi kecelakaan transportasi di jalan raya, sehingga melalui media televisi dan media sosial tergambar seolah-olah korban jiwa, kerugian kerasnya tantangan itu saja yang terpenting dari mudik. Pemerintah telah berupaya melakukan peningkatan keselamatan lalu lintas guna menurunkan angka kecelakaan dan dampaknya. Namun terjadi tren yang terus naik, dimana pada tahun 2021 (hingga September), jumlah kecelakaan transportasi mencapai 94.617 kasus. Angka ini naik sebesar 34,6% dibanding periode yang sama tahun 2020. Korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas 202 mencapai 25.266 jiwa (2021), dan naik menjadi 26.100 (2022). Data tersebut belum termasuk korban luka berat dan luka ringan (dephub.go.id, 2023).
Kemenhub bersama pemegang kewenangan lalu lintas memiliki peran penting meningkatkan keselamatan transportasi. Antara lain dengan melalui kebijakan/regulasi, sumber daya manusia, dan program edukasi kepada masyarakat. Upaya nyata Kemenhub antara lain meningkatkan infrastruktur jalan, pengaturan lalu lintas yang lebih efektif, penegakan hukum, sosialisasi, serta pengembangan teknologi terkait keselamatan transportasi.
Tantangan dalam meningkatkan keselamatan transportasi tetap besar. Oleh sebab itu perlu kekompakan mewujudkan transportasi terbaik bagi semua.
Dukungan Komunitas
Berbagai langkah sudah menyukseskan angkutan mudik dan libur panjang sudah diambil pemerintah. Ada rekayasa lalu lintas, perbaikan prasarana jalan dan jembatan, pemeriksaan kelayakan kenderaan umum dan kru, penegakan hukum serta mudik gratis oleh BUMN dan swasta. Namun ada satu elemen yang menarik dikaji dimana kontribusinya sangat besar yakni peran komunitas.
Komunitas menurut antropolog Suparlan (1999) adalah sekumpulan individu yang memiliki ciri-ciri geografis, sosial, atau budaya yang sama. Kesamaan komunitas perjalanan darat terletak hobi yang sama berkelling atau berjalan-jalan, terutama ke seluruh nusantara. Sesama anggota saling mengenal melalui logo RTI yang dilekatkan ke kaca belakang kenderaan. Prinsipnya sukarela dan saling membantu satu sama lain seperti ikatan satu keluarga.
Tidak ada tujuan keuntungan materi, karena insentif dari komunitas adalah hubungan baik, penghargaan, dan persabahatan. Secara sosiologis disebutkan: “…are bound by a sense of belonging and mutual interdependence.“
Dalam opini ini, penulis mengetengahkan satu komunitas perjalanan darat bernama Road Trip Indonesia (RTI). Data yang dimuat saat ini hanya terkait momen mudik lebaran 2024. Dalam facebook resminya, RTI berdiri sejak lima tahun lalu bulan ini memiliki 116.861 anggota. Komunitas tidak membatasi pada pemilik mobil saja, melainkan juga sepeda motor, sepeda, bahkan pejalan kaki (backpacker). RTI aktif membagikan berita terkini melalui media sosial (facebook dan youtube). Bila dilihat dari antusias anggota dapat dikatakan komunitas ini potensial membantu pemerintah mewejudkan keselamatan lalu lintas.
Penulis mencoba meriset dengan kata kunci: Idul Fitri, menemukan 76 postingan yang ditayangkan sejak 6 April – 13 April 2024 (18.28 wib). Dari 76 tayangan tersebut terdapat setidaknya tujuh ruang lingkup postingan tentang perjalanan mudik yakni: i) rute, ii) kondisi jalan, iii) keamanan, iv) tempat istirahat v) ketersediaan bahan bakar, vi) biaya dan vii) spot menarik/viral. Ruang lingkup tersebut didasarkan pada topik yang paling tinggi dibicarakan anggota group. Semuanya merupakan penerapan dari tiga tujuan perjalanan mudik seperti disebutkan di atas.

BUKAN HAL BARU: Tagar dalam spanduk ini bukanlah hal baru karena sudah sering kita dengar sebelumnya. Namun di komunitas RTI, satu anggota memuatnya pada momen penting yakni H-6 mudik, tentang sifat sabar demi keselamatan. (foto: layar tangkap fb rti.)
Apa yang menjadi topik di komunitas ini, relevan dengan I.P. Riyadi dari Pusat Studi Transportasi dan Logistik UGM, menyebut empat faktor penyebab kecelakaan lalu lintas, yaitu faktor: i) pengemudi, ii) kendaraan, iii) lingkungan jalan, dan iv) cuaca. Namun komunitas RTI melengkapi tentang biaya perjalanan, dan tempat istirahat sekaligus spot atau objek yang menarik. Ini dapat dipahami karena komunitas ini lebih menekankan bagaimana menikmati perjalanan dan mengetahui (explore) kehidupan dan budaya masyarakat setempat.
Dari riset awal ini dapat dikemukakan beberapa hal berikut: Pertama, komunitas ini mempromosikan kesadaran akan keselamatan perjalanan. Saat mudik, RTI menginformasikan tentang kondisi jalan, kepadatan, titik rawan, termasuk dorongan untuk selalu sabar dan tidak terburu-buru. Melalui platform daring, anggota komunitas dapat berbagi tips dan trik tentang keselamatan berkendara, rute alternatif, kondisi jalan. Juga berusaha meningkatkan kesadaran akan potensi bahaya dan mengurangi risiko kecelakaan.
Kedua, Pertukaran Informasi dan Pengalaman. Salah satu peran utama komunitas road trip adalah mendukung pertukaran informasi dan pengalaman antaranggota. Informasi tersebar secara seketika (real-time) tentang kondisi lalu lintas dan pelayanan transportasi, sekaligus terdapat saran atau diskusi tentang pilihan terbaik dari masalah yang sedang dihadapi.
Ketiga, RTI mengedukasi budaya lalu lintas, diantaranya pengetahuan tentang rambu-rambu, jenis jalan, perbaikan, berbelanja di perjalanan, dan menggerakkan bantuan dari penduduk lokal di lokasi macet mudik. Saat terjadi stagnasi di lintas Palembang-Jambi, sejak H-6 lalu misalnya, salah seorang anggota RTI menulis ajakan untuk melewati lintas Tengah Sumatera. “Sobat RTI untuk menghindari macet di Betung, kami jam 13.45 dari Lahat, kini (10.47) sudah di Sorolangun,” tulis Sugiono Anara, pada 6 April 2024.

REAL TIME: Anggota komunitas memperoleh informasi dari saksi mata yang memuat tentang peringatan tentang keselamatan perjalanan, juga terhindar dari kesia-siaan apabila terkepung di rute yang tak bisa dilewati (foto: dokumen fb rti)
Selain RTI, ada banyak komunitas yang relevan untuk berkolaborasi meningkatkan keselamatan saat mudik dan libur panjang. Secara ringkas komunitas terkait antara lain pemilik kenderaan roda empat dan roda dua, Komunitas Pengendara Ojek Online, Komunitas Pecinta Otomotif, Komunitas Sepeda Indonesia,
Komunitas tersebut pada umumnya memberikan tempat untuk berbagi pengalaman seputar dunia motor. Lebih dari itu juga menjadi wadah untuk aktivitas sosial dan kegiatan amal. memperkuat kesadaran akan pentingnya keselamatan berkendara, mengedukasi anggota tentang aturan lalu lintas, dan berbagi informasi seputar penggunaan kendaraan.
Di satu sisi, komunitas dimaksud berkembang terus terlihat anggotanya bertambah dari waktu ke waktu melalui media sosial. Di lain media sosial juga menjadi tempat untuk menipu serta kejahatan lainnya. Komunitas yang dipercaya diukur dari ketokohan ketua atau pendiri komunitas tersebut.
Usaha ke Depan.
Usaha pemerintah menyukseskan mudik dan libur panjang setiap tahun perlu dimaksimalkan dengan melibatkan banyak komunitas perjalanan.

Sumber: Polantas dalam Angka (2022, hal. 10).
Polri mengeluarkan data tentang pelanggaran lalu lintas menurut profesi dimana terbesar dilakukan oleh karyawan atau swasta. Akan tetapi ada peningkatan besar yakni pelanggaran oleh oknum TNI yakni dari tujuh (7) kasus pada 2020, menjadi 2.148 kasus pada 2021. Sementara dari sisi usia, jumlah pelanggaran tertinggi dilakukan oleh pengendara berumur 26-40 tahun.
Pengendara menentukan perjalanan lancar, aman dan efisien. Termasuk contoh terviral pada angkutan mudik tahun ini dimana oknum TNI memperlihatkan arogansi kepada sesama pengendara di tol Jakarta. Sesuai data penyebab kecelakaan lalu lintas 61% karena faktor kesalahan manusia (human error).
Melihat pentingnya peran berbagai komunitas perlu memberdayakan mereka secara aktif pencegahan kecelakaan (preventif). Bukan hanya tentang menciptakan perjalanan yang aman, tetapi juga mewujudkan mimpi sistem transportasi yang lebih aman dan berkelanjutan bagi semua orang. ***
Referensi:
Suparlan, Parsudi (1999), “Masyarakat Multikultural,” Penerbit Yayasan Ilmu Kepolisian.
Siagian dalam https://dephub.go.id/post/read/diskusi-litbang-keselamatan-jalan-menjadi-tanggung-jawab-bersama-57027
https://dephub.go.id/post/read/%E2%80%8Btekan-angka-kecelakaan-lalu-lintas,-kemenhub-ajak-masyarakat-beralih-ke-transportasi-umum-dan-utamakan-keselamatan-berkendara
Kemenhub dalam https://dephub.go.id/post/read/pemerintah-evaluasi-arus-mudik-dan-bersiap-lancarkan-arus-balik-lebaran-2024.
Korlantas Polri dalam https://k3i.korlantas.polri.go.id/assets/fe/doc/POLANTAS-DALAM-ANGKA-TAHUN-2021.pdf.
Riady, Iwan Puja, dalam https://ugm.ac.id/id/berita/21920-pakar-ugm-sebut-empat-faktor-penyebab-kecelakaan-di-jalan-tol/.
Road Trip Indonesia dalam facebook resmi RTI.
***