logo mak-adang.com

MEDIA KONVENSIONAL MAKIN DITINGGALKAN: INI TEMUAN PENELITI UNIVERSITAS BRAWIJAYA PENGARUH MEDSOS PADA PEMILU

 Dr. Andi Mulya, S.Pd., M.Si.     30/12/2024    Kaba Ari ko   133 Views
MEDIA KONVENSIONAL MAKIN DITINGGALKAN: INI TEMUAN PENELITI UNIVERSITAS BRAWIJAYA PENGARUH MEDSOS PADA PEMILU

Mak-adang.com, MALANG.
Media sosial berpengaruh cukup besar mengkonstruksi pemilih pemula untuk memilih calon tertentu dibanding media konvensional.

Kalangan, pemilih pemula dimaksud adalah mahasiswa dalam menentukan pilihan baik pada Pilpres,  Pileg, maupun
Pilkada.

Peneliti sosiologi media Universitas Brawijaya (UB), Dr. Mondry, mengatakan   pengalaman pribadi mahasiswa bisa merubah pilihan setelah mengikuti berita di media sosial.

“Ini merupakan temuan atau simpulan penelitian yang dilaksanakan Tim Peneliti Departemen Sosiologi Universitas Brawijaya pada pemilu tahun 2024 ini,” katanya dalam rilis yang diterima Mak-adang.com, hari ini.

Dr. Mondry, M.Sos selaku ketua peneliti mengambil responden mahasiswa UB usai berlangsungnya Pilpres, Pileg, dan Pilkada serentak di seluruh Indonesia.

Penelitian memakai teori Konstruksi Atas Realitas Sosial Peter L. Berger dan
Thomas Luckmann.  Dengan pendekatan fenomenologi dari Husserl dan analisisis data dari Moustakas.

Tergoda dan Berubah.
Ia menegaskan konstruksi sosial yang dibangun media sosial ternyata cukup kuat mendorong mahasiswa yang
pemilih pemula menentukan pilihan mereka. Bahkan, katanya, mahasiswa  bisa mengubah calon pilihan mereka yang sebelumnya sudah mereka putuskan untuk dipilih.

Pemilih pemula yang tentu berusia muda itu mudah ‘tergoda’ informasi yang gencar dari media, khususnya media sosial tentang nama pasangan
Pilpres, nama-nama Caleg, dan nama calon kepala daerah yang harus dipilih.

Apalagi informasi atau berita itu dibumbui prestasi gemilang, pasangan Pilpres atau para calon. Terselepas dari masalah usia muda yang mudah ‘tergoda’ informasi, menurut Mondry,
kesadaran mahasiswa UB terhadap politik cukup dan diyakini akan terus meningkat. Sebab setiap individu memiliki memori kolektif terkait Pilpres dan memiliki pemaknaan masing-masing terhadap Pilpres.

“Hal itu memicu seluruh pemilih pemula/mahasiswa lebih perhatian pada permasalahan seputar politik.”

Mondry  merekomendasikan semua media massa memiliki akun resmi diberbagai platform media sosial yang memungkinkan. Tujuannya, agar generasi muda yang gemar mengakses media sosial mendapat informasi dari media yang dapat dipertanggungjawabkan.

“Tidak informasi salah atau pihak tertentu yang menyebarkan berita hoax. (andi mulya) ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *