logo mak-adang.com

Catatan Harianku (1007): MAKAM DUA NENEK

 Dr. Andi Mulya, S.Pd., M.Si.     2/03/2023    Kearifan Lokal   128 Views
Catatan Harianku (1007): MAKAM DUA NENEK

MAKAM DUA NENEK

Hari ini dua pekan lalu, saya menyempatkan ziarah ke makam nenek Hasiah (Umak papa) di Duri. Kemudian Kamis (15 April) ke makam Mak Tuo Hajjah Hindun (Ande/ibu dari mama) di Pekanbaru, bersama Afiq dan ipar, Eri.

Link tulisan di bawah ini, pas setahun lalu, memuat siapa mama. Ada foto 55 tahun lalu, mama papa saat di Padang. 55 tahun kemudian, di tengahnya hadir anak tertuanya, pas wisuda S3.

Dari dua nenek, saya berasal. Sementara dua kakek, keduanya tidak dijumpai makamnya.

Ayah Gaek Haji Rasyidin, wafat di Mekkah, saat sujud sholat subuh di Masjidil Haram. Sedangkan kakek Ahmad, ayah papa, wafat di Lintau dan makamnya rata dengan tanah. Di bawah pohon kelapa dan ada pondok kecil, yang setelah puluhan tahun, kami datangi, sudah tak dapat diduga posisinya.

Di makam dua nenek itu, saya belaikan salempang cucunya, dengan gelar terakhir itu. Mak Tuo, andai Mak Adang masih hidup, ia akan tahu, bahwa ia sangat hebat. Tapi saya sangat kuat.

Tapi Mak Tuo menguatkan. Seperti Mak Tuo sebut dulu: “Nagari ini negeri keramat nak, sama seperti Mak Adang, suatu saat setelah besar, waang (kamu) juga bisa menjadi hebat.” Mak Tuo, butuh 50 tahun, di makam yang sepi ini, kata-kata itu terbukti.

Nagari Keramat.

Aamiin.

Jakarta 26 April 2021.

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10221975607644475&id=1388765335

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *