Catatan Andi Mulya.
Penulis dan Aktivis Pers Ganto di UNP.
Nadirman terpilih sebagai ketua Iluni Universitas Negeri Padang (UNP) 2023-2028, pekan lalu.
Dalam pidato setelah resmi dipilih secara aklamasi, alumni Fakultas Teknik angkatan 1988 itu menyampaikan beberapa janji.
“Saya akan membentuk kepengurusan dalam tempo dua pekan,” kata Nadirman optimis.
Nadirman terpilih dengan mulus karena memiliki modal sosial (social capital) yang tinggi yang cocok untuk organisasi Iluni. Sebelumnya ia menjabat ketua DPP Iluni FT UNP, dan menjadi salah seorang dari 17 wali amanat Universitas berkelas internasional itu.

Suasana Mubes Iluni UNP (foto: nal)
Hubungan yang erat dengan kampus menjadikan Nadirman sebelumnya juga telah memgantongi ‘restu’ dari Rektor UNP, Prof. Ganefri Ph.D.
Restu itu, selain dicatat oleh media juga terlihat dari selebaran (flyer) acara Mubes ILUNI yang dimeriahkan dengan seminar nasional. Nadirman menjadi salah satu pembicara dari kalangan industri bersama Rektor dan Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemdikbudristek RI, Drs. Zulfikri Anas M.Ed. Zulfikri sendiri adalah ‘orang awak’ pengamat pendidikan asal Situjuah, Payakumbuh, dan lulusan SMA 1 kota itu pada (1983).

Sukseskan Seminar Nasional dan Mubes Iluni Universitas Negeri Padang.
“…mengalir dari sela jeritan hati manakala kita memotret dengan jujur apa yang terjadi di dunia pendidikan. Kenyataan memaksa kita untuk bertanya, masihkah ada nurani dalam pengelolaan pendidikan di negeri ini?” Demikian salah satu tulisan Zulfikri dalam blognya beberapa tahun lalu.
Alumni dan Universitas.
Selain membentuk ‘kabinet’ baru Iluni, Drs. Nadirman MM–nama lengkapnya–menyatakan komitmen lain untuk memajukan organisasi dengan 200 ribu alumni tersebut.
Di sisi lain, persoalan minimnya partisipasi alumni telah menjadi kajian beberapa ahli. Dalam International Business Information Management Association (IBIMA) 2015 memuat salah satu makalah: “The Alumni Donation Factors Affecting Public Universities in Malaysia.” Ahmad dkk. merinci berbagai temuan tentang alumni dari hal serius, seperti berapa pendapatan alumni per bulan yang mampu berkontribusi bagi organisasi. Sampai patokan usia ‘mapan’ yang memungkinkan alumni untuk ‘menyumbang’ bagi kemajuan Iluni.
Intinya perguruan tinggi negeri di dunia, termasuk Malaysia sekalipun harus memeras keringat karena ada tantangan semakin ketatnya dana pemerintah, bahkan disebut pelit (more strict and parsimonious) (Ahmad & Farley, 2013). Sumber pendapatan alternatifnya meliputi dari investasi, layanan kampus, dan royalty pendapatan dari penelitian komersial dan paten, penggalangan dana alumni.
Semua universitas mengalami kesulitan mengajak alumni berkontribusi. Kaya Ahmad dkk mengutip Harris-Vasser (2003) hal itu juga disebabkan karena universitas tidak memiliki pendekatan yang tepat kepada alumni.
Komitmen.
Nadirman adalah pengusaha mesin berteknologi tinggi-mekatronika-di Batam menyatakan akan mengintensifkan komunikasi dengan seluruh potensi alumni di seluruh tanah air.
Dua pekan lalu, kepada Mak-Adang.com ia menyatakan akan memilih orang-orang terbaik dengan basis komunikasi yang kuat baik kepada alumni maupun masyarakat.
Hal itu terasa mendesak dan penting karena Iluni UNP kini baru memiliki empat pengurus wilayah (DPW) dan dua kepengurusan Fakultas yakni Ilmu Keiolahragaan (FIK) dan Teknik (FT). FT sendiri tercatat 14 DPP selama kepemimpinan Nadirman, yang meregenerasi kepengurusan awal 2023 lalu.
Seiring itu Nadirman berkomitmen memperkuat pembentukan DPW di seluruh Indonesia. Tidak diragukan lagi UNP memiliki alumni di seluruh propinsi. Di Sumbar sendiri selain menjabat di UNP dan UPT-UPT, UNP juga memiliki beberapa nama terbaik, diantaranya Drs. Barlius, Kadis Pendidikan Sumbar, alumni Fakultas Ilmu Sosial (FIS). Banyak lagi nama alumni terbaik yang tidak terakomodasi karena syarat untuk memperoleh hak suara belum dimiliki atau terbentuk DPW/DPP Fakultas tadi.
Keterangan Dr. Arwildayanto, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo memperkuat hal itu (Baca: Dr. Arwildayanto: Polisi, Saudagar, atau Gurukah Orang Minang Pertama ke Gorontalo?). Arwil adalah aktivis dan alumni UNP, mantan tenaga ahli DPR-RI, juga ketua Kerukunan Minang Tuah Sakato di provinsi itu mengatakan orang Minang pertama ke Gorontalo adalah guru lulusan IKIP Padang (UNP dulu) awal tahun 1970-an: 50 tahun lalu.
Jadi kini provinsi berjumlah 39, ditambah 10 Fakultas, dan pasca sarjana yang ke depan mestinya juga hadir dan memiliki hak suara dalam pemilihan.
Selama kepemimpinannya, bila Nadirman mentargetkan berdiri 10 DPW/DPP Fakultas dalam setahun, maka ada 2028, saat mengakhiri masa bakti, Nadirman akan berujung dua jempol: mantap dan terbaik, sebagaimana saat dipilih hari ini.
Memeratakan peluang aktif ber-iluni UNP itulah komitmen yang kini tertumpang di pundak Nadirman. Adapun program apa yang dirumuskan, terutama mendukung UNP mempertinggi rangking internasionalnya, akan kita sampaikan di halaman ini, bila kabinet Nadirman bersiap untuk melaksanakan Musyawarah Kerja (Muker) sesuai AD/ART.
Di tangan Nadirman agaknya wajah organisasi Iluni akan lebih baik secara subtantif karena Iuni memiliki kontribusi bagi akreditasi. Iluni juga berbeda dengan ikatan atau kerukunan Minangkabau di perantauan yang ramainya lazim karena acara atau rnenginap di hotel, musik lokal, dan ditutup main domino.
Nadirman agaknya akan lurnus juga tulus untuk itu. Selamat dan sukses. ***