Belajar dari Jon Eddi, Peternak Inovatif dari Ranah Minang.
Pada tanggal 27 Juni 2023, Harian Kompas memaparkan kisah sukses Jon Eddi, seorang peternak ayam petelur yang inspiratif dari Ranah Minang.
Bagaimanakah Preskom Radja Poultry Shop ini menyiasati tantangan iklim yang dihadapi oleh peternak ayam nasional. Berikut ini alumni Universitas Negeri Padang ini memberikan pandangan berharga yang harus dilakukan peternak ayam menghadapi perubahan iklim dan ekstrimitas cuaca akibat fenomena El Niño.
***
Kementerian Pertanian telah mengingatkan bahaya Elnino sejak empat bulan lalu. Secara umum dampaknya sangat luas antara lain kesulitan sumber air bersih, kehilangan kesuburan tanah dan berakibat gagal panen. Lebih jauh dapat menurunkan pasokan pangan secara merata. Juga kemiskinan karena harga bahan pokok meningkat.
KOBA NAN LAIN: Catatan Harianku (1071): ZAHARMAN: ANUGERAH YANG TUMBUH DI FPOK 86.
Penting untuk diketahui bahwa fenomena El Niño diperkirakan akan mencapai puncaknya pada bulan Agustus dan September. Daerah yang perlu diwaspadai karena berpotensi terancam oleh El Niño meliputi Sumatera, Jawa, Bali, dan Lombok.
Tiga Cara.
Menurut Jon Eddi, ada tiga langkah/cara penting yang harus diambil oleh peternak ayam nasional dalam menghadapi dampak iklim ekstrem seperti El Niño.
Pertama, memberikan vitamin elektrolit kepada ayam untuk meningkatkan daya tahan mereka terhadap cuaca panas. Langkah ini membantu menjaga kesehatan ayam dalam kondisi cuaca yang ekstrem.
IKO JUO : GHINA EROZ, JUTAWAN YOUTUBE DARI NAGARI AWAK.
Langkah kedua adalah dengan menyiram atap kandang dengan air, sehingga suhu di dalam kandang tetap kondusif. Jon Eddi mengakui bahwa menjaga suhu kandang dalam batas yang aman adalah kunci penting untuk menghindari dampak negatif dari cuaca yang panas dan ekstrim.
Pada langkah ketiga, Jon Eddi merekomendasikan penggunaan kipas angin. Akan lebih baik kipas angin disertai dengan air embun. Ini akan memberikan kelembaban tambahan dalam kandang, membantu menjaga kesejukan dan kondisi yang nyaman bagi ayam.
Investasi.
Ed juga meyakinkan agar peternak tidak ragu mengeluarkan biaya pemeliharaan di atas karena semuanya adalah bagian dari investasi. Tanpa vitamin elektrolit, misalnya, risikonya lebih besar jika banyak ayam mengalami kematian. Sementara harga vitamin elektrolit saat ini adalah Rp. 300 ribu/1.000 ekor ayam.
Menurut Ed, ini bukanlah biaya yang mahal, mengingat bahwa biaya per ekor ayam hanya sekitar Rp 300.
Ed juga mengamati bahwa di daerahnya, khususnya di Payakumbuh, Sumatera Barat, belum terjadi panas ekstrem atau dampak dari El Niño. “Hujan masih sering turun,” katanya kepada Mak-adang.com Sabtu (12/8). Namun, situasi di Jawa Barat dan Banten berbeda, dengan hujan yang jarang turun dan Jakarta menghadapi kondisi udara yang buruk.
Lima hari lalu CNBC melaporkan bendungan Katulampa di Bogor, Jawa Barat, telah kering. “Volume air sudah mencapai titik nol,” lapor seorang reporter dari bebatuan yang sebenarnya adalah dasar sungai yang mengalir ke pantai Utara Jakarta itu.
Ed, adalah ayah tiga anak, yang dinobatkan Juara II Nasional Wirausaha Tangguh 2021 oleh PLN. Kini memiliki 500 ribu ekor ayam dengan pengembangan kandang modern melalui inovasi teknologi tepat guna agar semua rantai produksi semakin efisien. Ed mengamati, khusus di Sumatera Barat perhatian terhadap pemeliharaan ayam akibat Elnino ini masih minim. “Perlu perubahan prilaku dan budaya peternak karena kondisi alam selalu berubah,” papar Ed yang memiliki empat industri pendukung usaha ternak ayam.
NAN JUO PARALU : HASIL RISET MANTAN COVID AKAN PIKUN, BAGAIMANA ANDA MENYIKAPI?
4 thoughts on “ELNINO? INI TIGA LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN PETERNAK AYAM AGAR TAK RUGI BESAR.”