TULISANNYA MENYIRATKAN DUKUNGAN PADA AMIN, AFRIYANTO WARTAWAN SENIOR SAYA DI BISNIS WAFAT TADI MALAM

Mak-adang.com, JAKARTA

Pagi tadi, keluarga besar wartawan BisnisIndonesia khususnya dirundung duka. Afriyanto, seorang wartawan senior liputan manufaktur, telah meninggal dunia secara mendadak.

Kabar ini tersebar melalui pesan dari putranya, Rian, di grup WhatsApp wartawan bisnis.

Awal November Da Af. begitu saya memanggilnya, bersama Bang Syahran Lubis, tengah merancang sebuah pelatihan media handling yang bertujuan mengoptimalkan hubungan antara perusahaan dan insan pers.

Pelatihan ini bertajuk “How Companies Maximize Relationships with The Media” dan difokuskan pada pentingnya juru bicara perusahaan memahami media dengan mendalam. Namun, sebelum berpulang, Afriyanto tak sempat memberikan informasi lebih lanjut tentang acara tersebut.

Tulisan Terakhir.
Menjelang wafat, Afriyanto sempat mencatat pengamatannya tentang debat Cawapres, sehari sebelumnya.

Tersirat di tulisan itu Afriyanto menilai tidak hormat dengan ulah calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.

Ia meniru jurus sang ayah, Joko Widodo, dalam debat dengan mengajukan pertanyaan teknis kepada rivalnya. Gibran menggunakan strategi serupa yang pernah dilakukan Jokowi pada debat Pilpres sebelumnya.

Dalam debat cawapres tersebut, tulis Da Af, Gibran bertanya kepada Mahfud MD tentang carbon capture and storage. “Ini karena Prof Mahfud adalah ahli hukum, saya ingin bertanya bagaimana regulasi untuk carbon capture and storage”,” tanya Gibran dikutip dari ekbistangsel portal berita milik Afriyanto.

Da Af melanjutkan : “Jurus pertanyaan jebakan itu sama persis dengan pernah dilakukan Jokowi saat dua kali debat presiden sebelumnya.”

Pada debat Pilpres 2014, Jokowi mengajukan pertanyaan kepada Prabowo Subianto mengenai TPID. Saat itu Jokowi menanyakan, “Bagaimana cara meningkatkan peran, ini soal rakyat ini, bagaimana meningkatkan peran TPID?”.

Afriyanto mencatat strategi pertanyaan jebakan Jokowi, baik saat Pilpres 2014 maupun 2019, yang menunjukkan kemiripan dengan langkah yang diambil oleh Gibran. Hal ini menggambarkan penggunaan strategi yang efektif dalam arena politik yang juga dicatat oleh Afriyanto sebelum berpulang.

Selamat Jalan Da Af.  Semoga menjadi kekasih  Rabb yang maha baik. Aamiin (andi mulya) ***

Foto : Afriyanto kanan,  bersama penulis saat ta’ziah saat wafatnya ayah Bang Lahyanto Nadie di Lenteng Agung.  (foto: dok mak-adang.com).