logo mak-adang.com

Kisah Surau Tuo (17): PENYERAHAN SALAMIRI (SAL) DARI BUYA TANPA SYARAT

 Dr. Andi Mulya, S.Pd., M.Si.     31/12/2023    Kearifan Lokal   140 Views
Kisah Surau Tuo (17): PENYERAHAN SALAMIRI (SAL) DARI BUYA TANPA SYARAT

Oleh: Ampera Salim SH. M. Si.

Mak-adang menurunkan setiap Ahad pagi pukul 07.00  tulisan bersambung tentang Surau Tuo, sebagai potret pendidikan masa lalu. Surau diyakin pendidikan terbaik dan paling modern yang mengagetkan penjajah Belanda masa itu. Di Surau pula perlawanan dan perjuangan kemerdekaan dimulai, baik fisik, mental, dan intelektual. Selamat membaca.***

Mak-adang.com, PADANG PANJANG.

Zikir bersama di Pesantren Darul Ulum Padang Magek, Selasa malam, (7/11/23), berjalan khidmat dalam mushala. Seperti biasa zikir dipimpin Guru Besar Darul Ulum Buya H Jakfar Tuanku Imam Mudo. Hadir beberapa tokoh masyarakat, ninik mamak nagari dan jamaah zikir serta santri.

Ada satu hal yang menarik pada malam itu. Setelah zikir berlangsung sekitar dua jam. Ditutup dengan do’a oleh Buya H Jakfar. Setelah itu beliau memberikan kain salamiri (sal) hijau, yang dipakainya selama zikir, kepada H. Ampera Salim pengurus pondok, yang sedari awal duduk pas di belakang Buya Jakfar.

Ampera Salim menerima salamiri itu dengan senang hati. “Ini suatu berkah bagi saya. Saya senang menerima salamiri yang tadinya dipakai Buya Jakfar Tuanku Imam Mudo untuk berzikir,” katanya dihadapan para guru guru darul ulum setelah zikir berlangsung.

Ampera langsung melingkarkan kain salamiri hijau itu, di pundak dan lehernya. Peristiwa ini disaksikan para jamaah yang hadir.

“Saya terkejut melihat Buya memberikan salamiri hijau yang dipakainya kepada Bapak. Tanpa berucap sepatah kata pun mendahuluinya,” kata Khairul Tuanku Lunak ketika duduk istirahat di dalam mushala.

Potong Kerbau.

Penyerahan salamiri ini dilaksanakan pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw, di Pesantren Darul Ulum Padang Magek.  Kegiatan di  Selasa malam, (3/9/23) itu    berjalan meriah dan lancar. Hadir segenap ninik mamak, alim ulama, cerdik pandai, bundo kanduang pemuda, majelis zikir darul ulum, jamaah wirid yasin se nagari Padang Magek dan para santriwan/santriwati. Pondok  menjamu jamaah makan bersama dengan potong kerbau.

Selain membaca kitab Syaraf al-Anam dan berzanji, jamaah mendengar tausiah dari Guru Besar Darul Ulum Buya H Jakfar Tuanku Imam Mudo. ***

Penulis: Kadinas Kominfo Kota Padang Panjang.

Jika pembaca tertarik berdonasi agar tetap bertahan pendidikan ala Surau di masa dulu di Minangkabau, dapat menyalurkan ke:

Bank Nagari Syariah

 Rekening: 72020201001560
A/n. PONDOK PESANTREN DARUL ULUM Padang Magek.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *