Mak-adang.com. JAKARTA.
Setelah banjir dan tanah longsor melanda Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Pusat Krisis Kesehatan (Puskris) memainkan peran penting dalam upaya penanganan darurat.
Mobilisasi Emergency Medical Team (EMT) menjadi langkah strategis dalam menangani dampak kesehatan yang ditimbulkan oleh bencana tersebut.

DAPUR UMUM (foto-foto: dok. mimi)
Pusat Krisis Kesehatan membuka pos kesehatan dan melakukan pendampingan untuk mengoptimalkan fungsi Health Emergency Operation Center (HEOC).
Info: KABUPATEN SOLOK ANGKAT 706 PEGAWAI P3K. CATAT KAPAN SK KELUAR
“Kami mengirim sumber daya manusia yang diperlukan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan pendataan di lapangan. Kami juga menyiapkan bantuan obat-obatan dan pemberian makanan tambahan,” ungkap Kepala Pusat Krisis Kesehatan Nasional, Sumarjaya. Rahmi Hidayati melaporkan dari Pesisir Selatan, tadi pagi.
-
PESSEL: Rahmi Hidayati saat berbaur dengan warga pesisir yang sedang mencuci sebagian karena dampak banjir
Kondisi darurat ini terjadi setelah hujan intensitas tinggi pada tanggal 7 Maret 2024 pukul 16.30 WIB. Akibatnya terjadi banjir dan tanah longsor di 15 Kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan. Longsor melanda Kecamatan XI Koto Terusan, IV Jurai, Batang Kapas, Bayang, Sutera, Lengayang, Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti, Basa Ampek Balai Tapan, Ranah Ampek Hulu Tapan, Lunang, IV Nagari Bayang Utara, Pancung Soal, Air Pura, dan Silaut.
Info lain: BERAPA LAMA DAMPAK BANJIR PANGKALAN? CATAT KAPAN ANDA BOLEH MELINTAS
Dengan jumlah penduduk terdampak mencapai 119.228 orang dan korban jiwa sebanyak 25 orang, serta ribuan orang mengungsi, penanganan darurat menjadi prioritas utama. Sebanyak 94 fasilitas pelayanan kesehatan mengalami kesulitan beroperasi, sementara berbagai penyakit seperti ISPA, hipertensi, demam, penyakit kulit, rematik, alergi, gastritis, dan dermatitis mulai dirasakan oleh masyarakat.

DAMPAK LONGSOR : Masyarakat terlihat masih membersihkan rumah, menjemur pakaian, dan peralatan di depan rumah.
Namun, upaya pemulihan tidak berhenti di situ. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Lila Yanmar, menegaskan komitmennya untuk fokus pada upaya berkelanjutan dalam mendukung fasilitas kesehatan yang terdampak. Bantuan yang diperlukan mencakup berbagai kebutuhan mulai dari pakaian dalam untuk perempuan, pampers, selimut, kompor, termos, bahan makanan, air bersih, hingga kebutuhan khusus untuk bayi dan anak-anak di bawah usia lima tahun.
(2) SEJARAH DAN BUDAYA BERMAIN SEPAK BOLA DI RAO-RAO: DULU, KINI DAN MASA DATANG
Kerjasama lintas sektor menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini. Kolaborasi antara Puskris, pemerintah daerah, Dinas Kesehatan Provinsi, rumah sakit, dan berbagai pihak yang siap mendukung menjadi landasan dalam menyusun rencana pemulihan yang efektif.
Sementara itu, Dinkes Sumbar akan terus mengupdate data terkait kondisi kesehatan masyarakat, termasuk anak-anak. Langkah-langkah pemeriksaan kesehatan di lapangan akan ditingkatkan, dengan dukungan dari rumah sakit dan lembaga kesehatan lainnya.
Baca Pula: RKKL UMUMKAN MUDIK GRATIS KE RANAH MINANG, CATAT TANGGAL DAN NOMOR KONTAKNYA
Dalam menghadapi tantangan pemulihan pascabencana ini, respons cepat dan koordinasi yang solid menjadi kunci utama untuk memastikan bahwa tidak ada yang terpinggirkan dalam proses pemulihan. Semua pihak harus terus bersatu dan bergerak bersama untuk membangun kembali kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat yang terdampak. (andi mulya) ***
One thought on “PASCA BANJIR SUMBAR, PUSKRIS CATAT PEKERJAAN RUMAH PEMULIHAN YANG TAK RINGAN”