JAKARTA ( Mak-adang ).
Didi Haryono, yang juga Cawagub Kalbar, terpilih sebagai ketua Iluni SKSG 2024-2028 dalam Munas dan Pemilihan Raya kemarin.
Didi yang merupakan mantan alumni Kapolda Kalbar S3 Universitas Indonesia (UI) menyatakan akan membawa Iluni lebih baik.
Khusus tentang kontestasi Pilwagub yang diikutinya, Didi meyakini amanah sebagai ketua Iluni akan menjadi semangat memenangkan sekaligus memajukan pembangunan Kalbar, termasuk pendidikan dasar sampai universitas.
Baca Juga: Siaran Pers (16): DPP ALUMNI UNP GELAR TURNAMEN GOLF TERBUKA III DI BATAM
Sidang pemilihan ketua Iluni berlangsung hingga pukul 19.30 di ruang Krakatau Novotel Cikini, dihadiri lengkap 11 Prodi di Sekolah Kajian Strategik Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI).
Didi menang mutlak yakni 9 suara. Dua suara lain masing-masing diperoleh Pujo Widodo (Ketahanan Nasional) dan
Alfiyan Toni (Timur Tengah dan Islam). Sedangkan Rahmayanti Novitasari (Kajian Wilayah Amerika) beroleh 0 suara.
Dua calon lainnya yakni Marlon Kansil (PKN) dan Fajar Kurniawan (Kajian Ilmu Kepolisian) mengumumkan diri menjelang penetapan calon. Sidang berlangsung alot dan diakhiri pembahasan AD/ART yang dipimpin Prof. Dr. Garuda Wiko.
Upacara Sebelumnya Pembukaan oleh Dr. Benny Josua Mamoto dan laporan pertanggungjawaban oleh ketua sebelumnya Dr. Audrey Tangkudung.
Fitur: Kabar dari Turkiye (5): Bahasa dan Ilmu Politik.
Pilwagub.
Didi Haryono kelahiran Sambas, 2 Maret 1962, menjabat Kapolda Jabar November 2017-Februari 2020). Kepedulian dan interaksi yang kuat dengan dunia pendidikan, termasuk UI mendorong suami Eka Rahayu untuk melanjutkan pendidikan S3 Kajian Strategik Global dan lulus cumlaude 24 Juni 2024.
Dalam Pilgub Kalbar alumni Akpol 1986 ini
berpasangan dengan Sutarmidji, Gubernur Kalbar periode sebelumnya.
Didi mengatakan akan mendorong sinergi Iluni UI untuk memajukan pendidikan Kalbar. Saat ini, katanya, pemerintah Kalbar telah mendorong pemberantasan putus sekolah dengan wajib belajar sampai sekolah menengah atas.
Nah sekarang dengan tingginya angka lulusan SMA, mereka tentu membutuhkan tersedia layanan pendidikan tinggi yang berkualitas.
“Kami akan menciptakan peluang iluni berkontribusi bagi pendidikan Kalbar,” katanya.
Didi menjelaskan bahwa tantangan pendidikan di Kalbar adalah geografis yang menyebabkan layanan pendidikan berbiaya tinggi, seperti menjangkau daerah terluar.
Mengutip Program unggulan masa gubernur Sutarmidji, di Kalbar telah ditetapkan wajib belajar sampai tingkat sekolah menengah. “Ke depan dengan meningkatnya lulusan sekolah memengaht, tentu membutuhkan layanan pendidikan tinggi, kami akan menciptakan kesempatan belajar putra putri Kalbar ke universitas terbaik,” katanya.
Kalbar memiliki 5,6 juta penduduk yang tersebar di 14 Kabupaten/kota. Terdapat 96 perguruan tinggi negeri dan swasta (15 di antaranya berada di kota Pontianak).
berjumlah 563.178 murid dan 40.115 guru SD.
Dan 222.930 murid dan 8.601 guru SMP
sejumlah 132.567 siswa SMA. Terdapat belasan ribu lainnya siswa sekolah madrasah tingkat Ibtidaiyah sampai Tsanawiyah (BPS Kalbar, 2023).
Tantangan lainnya, jelas Didi, sebagai provinsi yang bertabrakan dengan negara tetangga Malaysia. (rel) ***
foto: m. nur kamaluddin/kppui03.