Dulu Fir’aun kepada rakyatnya berkata: Engkau hidup dibawah perintahku. Akulah yang memberimu makan, juga kehidupan. Siapa yang melawan saya pancung. Akulah yang menentukan hidup matimu.
Kata kata Fir’uan baru terbayar saat tenggelam di laut Merah. Dan jadi bukti sampai hari ini jasadnya masih bisa dilihat. Tatkala dulu ada Fir’aun kecil-kecilan yang membagikan gaji buruhnya. Dengan sombong ia pun berkata: “Ikutlah apa kata ku, karena aku yang memberi rezekimu. ”
Fir’aun kecil itu beberapa tahun kemudian mati kelelap di Sungai Jariang. Terus hanyut ke Selo Godang. Tidak ditemukan mayatnya. Menurut ahli hikmah, sejarah berulang. Bila siapa yang mencita-citakan mati seperti Fir’aun, maka berbuatlah dan berkata pulalah seperti Fir’aun.
Salam
JAkarta 2 feb 19.