Mak-adang.com, JAKARTA.
Menjelang pukul 08.00 pagi ini Tasman sudah memasuki Gedung Nasional Sri Maharajo Dirajo, Batusangkar. Ia menyetir sendiri dari Nagari Pariangan, kampung halamannya. Bersama 54 wali nagari lain di Kabupaten Tanah Datar, ia akan dilantik, termasuk ketua penggerak PKK, biasanya dijabat oleh istri sang pejabat. Dan tidak banyak pula yang menyigi apa itu PKK, termasuk relevan atau tidaknya bagi era milenial kini.
INI INTI DISKUSI DENGAN BENIE ILMAN: SEMUA HARUS BERUBAH KECUALI RASA KOPI.
Tasman lulusan Akademi Keuangan dan Perbankan Padang (AKBP). Usai lulus ia diterima menjadi pegawai Kantor Pos.
Dengan kampung halaman ia memiliki hubungan yang erat. Ia memiliki enam saudara seibu-sebapak. Sementara saudara seayah, masih di Pariangan, memiliki lima adik kakak.
Rekam Jejak.
Tasman berkarir di berbagai daerah Sumatera dan Jawa sampai level manajer dan kepala Pos. Ia pernah bertugas di Padang, Pekanbaru, Batam, Padang Sidempuan, dan Palembang. Sedangkan di Jawa ia pernah dinas di Jakarta dan Karawang.
Kisah Surau Tuo (10): UNGKU JAKFAR TAK SEMBARANG MASUK BANDA.
Anak-anak Tasman bersekolah di Jakarta dan satu diantaranya lulusan universitas Gajahmada dan S2 di Jepang. Kini juga bekerja di Jakarta.
Awal karir Tasman tidak sekedar bekerja. H. Jar, pendiri Masjid Hijau di depan Gerbang Nagari Pariangan menceritakan Tasman pernah mengabdi menjadi dosen di Muhammadiyah. Itu berlangsung tidak lama 1-2 tahun, saat di Padang Sidempuan. Di sini pula, kata H. Jar, Bos Pasar Pagi, Jakarta Kota, Tasman meneruskan pendidikan S1.
Banyak pindah tugas membawa Tasman mengerti budaya dan karakter masyarakat di berbagai daerah. Tidak mudah bagi Tasman berkomunikasi, apalagi dengan dunsanak sanagari, di tengah ia memiliki keluarga besar dan istri yang juga asli Pariangan.
INI MAKNA KEMENANGAN ADE RAUNAS DALAM PEMILIHAN WALI NAGARI RAO-RAO.
Walau banyak di rantau sampai masa pensiun kini, Tasman tidak ‘Merantau Cino.’ Ia memiliki rumah baik di kampung dan di Pekanbaru. Dua daerah yang kini dinilai sangay dekat untuk perantau yang menafaatkan libur pada akhir pekan atau akhir bulan.
Saat H. Jar, alumni Kesrek (FIK UNP), membangun Masjid Hijau megah itu, Tasman membuat terobosan dengan menjual bibit tanaman yang didatangkan dari Pulau Jawa. Langkah ini ternyata mendapat sambutan baik. Banyak pemuda Nagari Pariangan tertarik bertanam buah sirsak, alpokat, lengkeng, jambu, dan lain-lain. Kimi setelah empat tahun, ada yang sudah berbuah.
“Sebab bibit itu harganya lebih murah, dan terjamin mutu tinggi,” kata H. Jar, saudara seayah Tasman, tadi pagi dihubungi, sedang di kawasan Manggarai, Jakarta.
Baca: UIN PUNYA FORUM PENGEMBANGAN BISNIS, INI RENCANA UIN DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI
Musang dan Tantangan Tani
Pariangan mengandalkan sumber daya alam berupa hasil pertanian dan peternakan serta pariwisata yang ternama ke seluruh dunia.
Kini di tangan Tasman akan ada harapan baru lebih maju karena pengalaman, kepemimpinan, dan literasi (keterbukaan wawasan) Tasman yang lumayan lengkap. Di samping itu Tasman tetap menjadi pengagum dan cinta adat budaya Minangkabau.
Sesuai dengan ilmu uang dimiliki, Tasman akan memperoleh banyak input, termasuk anggaran sah dari berbagai pihak baik Dewan, dinas, dan kementerian di Pusat. Dengan dukungan SDM (organisasi dan perangkat) di Nagari yqng cakap, akan banyak program menggerakkan dan kesejahterakan masyarakat. Termasuk partisipasi perantau.
Akan tetapi tantangan kehidupan kampung halaman di manapun jelas tidak mudah.
H. Jar menceritakan dan memparodikan tentang pohon lengkeng berbuah ranum, setelah ditanam dua tahun. Tapi, katanya, belum diambil oleh pemilik, sudah duluan ‘diambil’ oleh musang.
Ketika dicek, memang bersua kotoran musang dan kulit lengkeng yang dimakan di pokoknya. Tapi di saat yang lain, jelasnya, buah yang lebih banyak malah habis sama sekali. Kepada penjaga kebun H. Jar meminta laporan, adakah kotoran musang? Ternyata tidak. Sementara batang lengkeng patah dimana-mana. Musang biasa berkaki empat. Tapi yang kali ini, berkaki dua. Begitu seloroh H. Jar. Berkaki dua bisa mengambil dengan karung, melebihi jumlah yang dimakan musang sebenarnya. Orang iseng mungkin.
Kabar dari Turkiye (5): Bahasa dan Ilmu Politik.
Banyak PR Tasman untuk mengangkat ekonomi masyarakat Pariangan, agar Nagari menjadi tempat hidup dan berusaha setiap keluarga untuk bangkit dan sejahtera. Saya meyakini Tasman memiliki bekal dan kapasitas mumpuni. Walau belum punya data tentang profil semua wali nagari 54 orang yang dilantik pagi ini, saya meyakini Tasman termasuk yang terbaik kompetensinya. Selamat dilantik hari ini. Selamat serah terima Jabatan Wali Nagari Pariangan pada Kamis (16/11) ini. Sukses dalam lindungan Allah Swt. Aamiin (andi mulya).***
PELUANG:
bila kisah dan profil anda sebagai wali nagari baru di Tanah Datar, ingin dimuat di Mak-adang.com, silahkan sampaikan ke kolom komentar atau di facebook kami dengan akun: andimulya@yahoo.com.
***
ANDA ORANG MINANG (3): MENGAPA HARUN ZAIN MENOLAK MOBIL DINAS MERCY ANGGARAN DARI PUSAT?