logo mak-adang.com

Kisah Surau Tuo (14): BETULKAH PONDOK BAK ‘BENGKEL’ MEMPERBAIKI SERUSAK APAPUN?

 Dr. Andi Mulya, S.Pd., M.Si.     10/12/2023    Kearifan Lokal 2   548 Views
Kisah Surau Tuo (14): BETULKAH PONDOK BAK ‘BENGKEL’  MEMPERBAIKI SERUSAK APAPUN?

Oleh: Ampera Salim SH. M. Si.

Mak-adang menurunkan setiap Ahad pagi pukul 07.00  tulisan bersambung tentang Surau Tuo, sebagai potret pendidikan masa lalu. Surau diyakin pendidikan terbaik dan paling modern yang mengagetkan penjajah Belanda masa itu. Di Surau pula perlawanan dan perjuangan kemerdekaan dimulai, baik fisik, mental, dan intelektual. Selamat membaca.***

Mak-adang.comPADANG PANJANG.

Setiap waktu, Santri Ponpes Darul Ulum Padang Magek, Tanah Datar, Sumbar diwajibkan shalat berjamaah di mushala pondok. Bagi yang luput sekali saja, tanpa keterangan akan didenda.

Letusan Merapi (6): BUKAN LAHAR DINGIN, TAPI HUJAN LEBAT. INI DAMPAK BAGI MASJID TUO NAGARI TERINDAH

Oleh sebab itu, petugas piket harian sudah siap siap menjaga awal waktu shalat setiap hari. Baik yang jadi imam, pengumandang azan, ikamat, pembawa wirid zikir dan pembaca do’a.

Buya H. Jakfar Tuanku Imam Mudo, Guru Besar Darul Ulum, memberikan keleluasaan kepada petugas piket, untuk memulai shalat di awal waktu. Tidak perlu menunggu beliau tiba.

Kabar Covid-19 (1): DI INDONESIA MENINGKAT, INI BEDA SIKAP PEJABAT DAN DOKTER INDONESIA DENGAN PAKAR MALAYSIA

“Bila saya terlambat. Itu kesalahan dan kelalaian saya. Shalat berjamaah tetap berlangsung bila waktunya sudah tiba,” kata Ungku berpesan ke murid muridnya. Karena itu Ungku Jakfar sering juga menempati shaf tengah dan belakang. Karena shaf sudah dilurus dan dirapatkan sebelum imam bertakbir.

Ungku Jakfar sering bawa sajadah sendiri ke mushala. Bila dia melihat jamaah sebelah tidak pakai sajadah, maka sajadah yang dia punya akan dipakai membelintang. Bagian kepalanya diletakan di tempat teman sebelah. Dia sujud pas di kakaki sajadah. Begitulah beliau memperlakukan muridnya ketika hendak shalat. Setidaknya beliau memberi contoh kepada anak murid, tentang cara mengkidmat jamaah shalat.

Kisah Surau Tuo (13): TENTANG LAPIAK BEKAS DAN LAYANAN PONDOK

Bengkel

Menghadapi murid yang nakal, Ungku Jakfar punya cara tersendiri. Beliau mengumpamakan Ponpes Darul Ulum ini bengkel. Jadi setiap barang rusak masuk bengkel, keluarnya nanti mesti bagus.

Oleh sebab itu, kepada para majelis guru beliau berpesan. Sebagai pendidik, seorang guru itu berfungsi bagai tukang servis bengkel. Hati hati menangani barang rusak. Jangan sampai menambah rusak.

Siaran Pers (16): DPP ALUMNI UNP GELAR TURNAMEN GOLF TERBUKA III DI BATAM

“Tapi yang satu ini, sudah kelewatan nakalnya, Ungku,” ujar seorang guru senior.
“Ya, karena nakalnya sudah kelewatan itulah, maka orangtuanya mengirim ke pondok kita, untuk kita perbaiki jadi baik,” jawab Ungku dengan senyumnya yang khas. ***

Penulis: Kadinas Kominfo Kota Padang Panjang.

Jika pembaca tertarik berdonasi agar tetap bertahan pendidikan ala Surau di masa dulu di Minangkabau, dapat menyalurkan ke:

Bank Nagari Syariah

 Rekening: 72020201001560
A/n. PONDOK PESANTREN DARUL ULUM Padang Magek.

Untold Story 212 (1): ADA RASA TAKUT YANG MEMBUAT INGIN SURUT

Orang-orang di Rumah Sakit (6): DATUK CORONA DAN ‘DINASTI’ BISNIS KELUARGA

Review (11) ANIES AKHIRI KUNJUNGAN KE SUMBAR, INI PESAN MORAL BAGI PEMBUAT SURVEI.

 


2 thoughts on “Kisah Surau Tuo (14): BETULKAH PONDOK BAK ‘BENGKEL’ MEMPERBAIKI SERUSAK APAPUN?

  1. Wakhid says:

    Kisahnya bagus….mirip tulisannya Kiai Saifuddin Zuhri, beliau mantan menag, (ayahanda Menag Lukman Hakim Saifudin), Guruku Orang Orang dari Pesantren….

  2. Wakhid says:

    Kisahnya bagus….mirip tulisannya Kiai Saifuddin Zuhri, _Guruku Orang Orang dari Pesantren_

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *